Pembahasan dan latihan Soal Modul 1 SKOM4318 – Komunikasi Antar Budaya Kegiatan Belajar 2
Rangkuman
Kegiatan Belajar 2: Budaya dalam Budaya
Materi ini membahas konsep "Budaya dalam Budaya,"
yang merujuk pada adanya subkultur atau subbudaya yang muncul di dalam suatu
lingkup budaya dominan. Berikut adalah poin-poin penting dari materi tersebut:
1. Pengertian Subkultur
Subkultur adalah
kelompok budaya yang memiliki kekhasan dan perbedaan dari budaya dominan, namun
tetap berada dalam lingkup budaya yang lebih luas. Contoh subkultur di Amerika
Serikat termasuk Afro-Amerika, Cina-Amerika, dan Hispanik, masing-masing dengan
ciri khas budaya mereka sendiri.
2. Penyebab Terbentuknya Subkultur
Imigrasi merupakan
salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan dalam jumlah populasi dan
munculnya subkultur di negara-negara baru. Amerika Serikat, misalnya, memiliki
berbagai subkultur akibat imigrasi dari berbagai negara.
3. Kekayaan Budaya dan Keberagaman
Keberagaman budaya
dari subkultur menambah kekayaan budaya dominan. Masyarakat perlu bersatu dan
saling mengomunikasikan ide, gagasan, kritik, dan saran untuk berkembang, tanpa
memandang latar belakang subkultur.
4. Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi
antarbudaya menjadi penting karena perbedaan budaya dapat menyebabkan
kesalahpahaman. Misalnya, dalam budaya timur, menghormati orang tua sering kali
berarti tidak membantah, sementara dalam budaya barat, berdebat dengan orang
tua dianggap positif.
5. Definisi Komunikasi
- Everett Rogers
mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengalihan ide untuk mengubah
perilaku.
- Nelson dan
Pearson melihatnya sebagai proses transaksional di mana kedua pihak berfungsi
sebagai pengirim dan penerima pesan.
- Harold Laswell
menjelaskan komunikasi dengan pertanyaan: "Siapa mengatakan apa, melalui
saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa?"
- Samovar dan
Porter mendefinisikan komunikasi sebagai proses menciptakan dan mempertukarkan
pesan dalam hubungan sosial.
6. Proses Pertukaran Pesan dan Pengartian
Komunikasi
melibatkan pertukaran pesan dan proses pemberian arti. Arti pesan dapat
berbeda-beda tergantung pada latar belakang budaya dan pengalaman individu.
7. Komunikasi Lisan dan Nonverbal
Komunikasi lisan
(verbal) dan nonverbal (seperti gerak tubuh dan ekspresi wajah) merupakan aspek
penting dalam berkomunikasi. Para bahasa mencakup intonasi dan gumaman yang
juga merupakan bagian dari komunikasi nonverbal.
8. Simbol dalam Komunikasi
Simbol komunikasi
meliputi bahasa verbal, nonverbal, benda-benda, tulisan, dan lainnya. Arti
simbol dapat bervariasi antara budaya. Misalnya, rambut pirang dianggap simbol
kecantikan di Amerika, tetapi tidak memiliki makna khusus di Indonesia.
9. Dimensi Isi dan Relasi dalam Komunikasi
- Dimensi isi
mencakup apa yang dikatakan dalam pesan.
- Dimensi relasi
melibatkan siapa yang menyampaikan pesan dan kedekatan hubungan dengan penerima
pesan. Kredibilitas pengirim pesan mempengaruhi bagaimana pesan diterima.
10. Komunikasi Lintas Budaya
Pentingnya
kemampuan berkomunikasi lintas budaya semakin meningkat dalam dunia
globalisasi. Kemampuan untuk memahami dan menjembatani perbedaan budaya menjadi
kunci sukses dalam berbagai profesi dan interaksi internasional.
Materi ini menekankan pentingnya pemahaman tentang subkultur
dan komunikasi lintas budaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan
kerjasama di dunia yang semakin terhubung secara global.
Latihan Soal
1) Komunikasi memiliki beberapa konsep, salah satunya adalah komunikasi merupakan suatu aktivitas pertukaran simbol. Berikan penjelasan tentang konsep ini!
Komunikasi sebagai aktivitas pertukaran simbol mengacu pada penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, atau gestur untuk menyampaikan makna antara individu atau kelompok. Simbol-simbol ini tidak memiliki makna intrinsik; maknanya ditentukan oleh konvensi sosial dan konteks di mana mereka digunakan. Dalam proses komunikasi, simbol dipertukarkan antara pengirim dan penerima melalui encoding dan decoding pesan. Makna simbol bersifat relatif dan dapat berbeda tergantung pada latar belakang budaya dan pengalaman pribadi masing-masing individu. Konteks komunikasi juga memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana simbol diinterpretasikan. Dengan demikian, komunikasi sebagai pertukaran simbol tidak hanya melibatkan transfer informasi tetapi juga melibatkan proses interpretasi dan pemahaman yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dan konteks situasional.
2) Dalam proses komunikasi terjadi proses pemindahan pesan, tetapi bukan proses pemindahan arti, mengapa demikian?
Dalam proses komunikasi, terjadi pemindahan pesan tetapi bukan pemindahan arti karena arti dari pesan tersebut tergantung pada interpretasi individu dan konteks komunikasi. Ketika pesan dikirim, apa yang disampaikan adalah rangkaian simbol atau informasi yang telah dikodekan oleh pengirim. Namun, makna atau arti dari pesan tersebut harus diinterpretasikan oleh penerima berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan konteks sosial mereka sendiri. Proses encoding dan decoding pesan melibatkan subjektivitas, di mana penerima mungkin memiliki perspektif atau pemahaman yang berbeda dari pengirim. Oleh karena itu, meskipun pesan fisik atau simbol dikirim, makna yang sebenarnya sering kali bervariasi dan memerlukan interpretasi aktif oleh penerima untuk dipahami dengan benar.
3) Komunikasi merupakan suatu proses yang dinamis, yang terus-menerus mengalami perubahan, mengapa demikian?
Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan terus-menerus mengalami perubahan karena beberapa faktor kunci. Pertama, bahasa dan simbol yang digunakan dalam komunikasi dapat berubah seiring waktu, baik karena evolusi bahasa itu sendiri maupun karena perubahan dalam konteks sosial dan budaya. Kedua, individu yang terlibat dalam komunikasi terus berkembang dalam hal pengalaman, pengetahuan, dan persepsi mereka, yang mempengaruhi cara mereka menyampaikan dan menafsirkan pesan. Ketiga, teknologi dan media komunikasi yang terus berkembang mempengaruhi cara kita berkomunikasi, memperkenalkan alat dan platform baru yang mengubah dinamika interaksi. Keempat, situasi dan konteks komunikasi juga berubah, seperti pergeseran dalam lingkungan sosial, politik, atau ekonomi, yang dapat mempengaruhi makna dan cara pesan disampaikan. Semua faktor ini berkontribusi pada sifat dinamis komunikasi, yang selalu beradaptasi dengan perubahan individu, teknologi, dan konteks.
4) Ketika terlibat dalam suatu tindakan komunikasi, kita melakukan proses pembuatan kesimpulan, mengapa demikian?
Ketika terlibat dalam suatu tindakan komunikasi, kita melakukan proses pembuatan kesimpulan karena komunikasi melibatkan interpretasi dan pemrosesan informasi yang sering kali bersifat ambigu dan kompleks. Dalam proses komunikasi, pesan yang diterima tidak selalu jelas atau lengkap, sehingga individu harus membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tersedia, konteks, serta pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri. Proses ini mencakup menghubungkan titik-titik antara informasi yang disampaikan dan makna yang tersirat, serta menilai relevansi dan kepentingan informasi tersebut. Kesimpulan yang dihasilkan membantu kita untuk memahami dan merespons pesan dengan cara yang sesuai, serta untuk mengintegrasikan informasi baru ke dalam kerangka pemikiran kita yang sudah ada. Dengan kata lain, pembuatan kesimpulan adalah bagian integral dari bagaimana kita menginterpretasikan dan memanfaatkan pesan dalam komunikasi, menjadikannya penting untuk memastikan bahwa komunikasi efektif dan makna pesan tersampaikan dengan baik.
5)Berikan penjelasan kenapa seseorang cenderung melihat budaya asing dari perspektig budayanya sendiri?
Seseorang cenderung melihat budaya asing dari perspektif budayanya sendiri karena budaya individu berfungsi sebagai lensa yang mempengaruhi bagaimana mereka memahami dan menilai dunia di sekitar mereka. Budaya membentuk nilai, norma, dan kebiasaan yang mendasari cara seseorang berpikir dan berperilaku. Ketika seseorang berhadapan dengan budaya asing, mereka sering kali menggunakan kerangka referensi budaya mereka sendiri untuk memahami dan menilai apa yang mereka lihat. Proses ini bisa melibatkan interpretasi yang terdistorsi atau penilaian yang tidak objektif karena ketidakpahaman terhadap konteks budaya yang berbeda. Misalnya, kebiasaan atau praktik yang dianggap wajar dalam budaya asing mungkin tampak aneh atau tidak masuk akal ketika dilihat dari sudut pandang budaya yang berbeda. Dengan kata lain, perspektif budaya individu menjadi acuan utama dalam proses interpretasi dan evaluasi terhadap budaya lain, yang bisa mengarah pada stereotip atau generalisasi yang tidak sepenuhnya akurat.\