10 Komik X-Men Terbaik, dari Dark Phoenix Saga sampai House of X

Sindu
By -
0

Berikut adalah 10 komik X-Men yang dianggap terbaik oleh penggemar!


X-Men telah menjadi salah satu tim superhero paling ikonik dalam sejarah buku komik, dikenal karena karakter-karakternya yang kompleks, cerita yang mendalam, dan konflik moral yang mendebarkan. 

Sejak kemunculan pertama mereka pada tahun 1963, X-Men telah menginspirasi generasi pembaca dengan menghadirkan cerita-cerita yang berani menggali tema-tema seperti toleransi, penerimaan, dan perjuangan untuk keadilan. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sepuluh komik X-Men terbaik yang telah menetapkan standar bagi genre superhero dan memberikan kontribusi besar terhadap warisan mereka dalam dunia komik. 

Dari kisah epik hingga momen-momen emosional yang menggugah, setiap komik yang dipilih tidak hanya memperkuat waralaba X-Men tetapi juga mempengaruhi cara kita melihat cerita superhero secara keseluruhan.


10 Komik X-Men Terbaik


1. Uncanny X-Men #141-142 ("Days of Future Past")


10 Komik X-Men Terbaik   1. Uncanny X-Men #141-142 ("Days of Future Past")

Uncanny X-Men #141-142, yang dikenal sebagai "Days of Future Past," adalah cerita klasik dalam sejarah X-Men yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1981. Ditulis oleh Chris Claremont dengan seni oleh John Byrne, cerita ini menghadirkan konsep perjalanan waktu yang menjadi salah satu cerita paling ikonik dan berpengaruh dalam komik superhero.


"Days of Future Past" menggambarkan dunia di mana mutan telah diburu dan dianiaya hingga hampir punah oleh Sentinel, robot penjaga anti-mutan yang berkuasa. Kitty Pryde, yang merupakan anggota X-Men muda pada saat itu, melakukan perjalanan waktu ke masa lalu untuk mencoba mencegah peristiwa yang menyebabkan dystopia ini.


Dalam masa depan yang mengerikan ini, para X-Men dari generasi masa depan yang hampir punah berjuang untuk bertahan hidup dan melawan kekuatan Sentinel yang kejam. Mereka berusaha mengirim pesan kepada X-Men masa lalu untuk mengubah masa depan yang suram ini.


"Days of Future Past" tidak hanya menghadirkan aksi yang dramatis dan tegang, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema penting seperti ketakutan akan kekuasaan pemerintah yang berlebihan, hak asasi manusia, dan harga yang harus dibayar dalam pertempuran untuk kebebasan. Cerita ini telah menjadi favorit penggemar dan telah memengaruhi banyak adaptasi dalam media lain, termasuk film dan serial animasi X-Men.



Baca juga: Asal-Usul dan Kekuatan Captain Marvel (Carol Danvers) dari Marvel Comics



2. Giant-Size X-Men #1


Berikut adalah 10 komik X-Men yang dianggap terbaik oleh penggemar!


Giant-Size X-Men #1 adalah komik yang diterbitkan pada tahun 1975 dan menandai kembalinya X-Men setelah periode vakum dalam penerbitan mereka. Komik ini ditulis oleh Len Wein dengan seni oleh Dave Cockrum, dan memperkenalkan anggota-anggota baru yang ikonik ke dalam tim X-Men.


Dalam Giant-Size X-Men #1, Profesor X mengumpulkan tim baru X-Men untuk menyelamatkan anggota lama yang hilang di sebuah pulau di Laut Irama, yang ternyata dijaga oleh Sentinel. Anggota baru ini termasuk Ororo Munroe (Storm), Kurt Wagner (Nightcrawler), Piotr Rasputin (Colossus), dan Logan (Wolverine). Mereka bergabung dengan Cyclops dan Banshee untuk membentuk tim yang baru dan kuat.


Perkenalan karakter-karakter baru ini tidak hanya menghidupkan kembali popularitas X-Men, tetapi juga membawa variasi ke dalam tim dengan latar belakang dan kekuatan yang berbeda-beda. Storm, Nightcrawler, dan Colossus segera menjadi karakter yang sangat dicintai oleh penggemar X-Men karena kehadiran mereka yang berbeda dan dinamis dalam cerita-cerita berikutnya.


Giant-Size X-Men #1 dianggap sebagai titik balik penting dalam sejarah X-Men dan menjadi landasan untuk evolusi dan keberhasilan tim dalam dekade-dekade berikutnya. Komik ini juga menggambarkan upaya Marvel untuk menyegarkan dan memperluas waralaba X-Men dengan menambahkan karakter-karakter baru yang ikonik dan inovatif.



3. X-Men: Dark Phoenix Saga


3. X-Men: Dark Phoenix Saga


X-Men: Dark Phoenix Saga adalah sebuah saga epik dalam sejarah X-Men yang pertama kali diterbitkan dalam Uncanny X-Men #129-138 antara tahun 1980 dan 1981. Ditulis oleh Chris Claremont dengan seni oleh John Byrne, cerita ini menggambarkan transformasi Jean Grey menjadi Dark Phoenix dan konsekuensinya yang mendalam bagi tim X-Men.


Cerita dimulai ketika Jean Grey secara tidak sengaja terpapar radiasi kosmik yang mengaktifkan kekuatan psikis mutannya secara luar biasa, mengubahnya menjadi Dark Phoenix. Dark Phoenix adalah entitas yang sangat kuat dan tidak terkendali, yang menimbulkan ancaman bagi keberadaan seluruh alam semesta.


Dark Phoenix Saga menggambarkan konflik batin Jean Grey yang berjuang melawan kekuatan gelap dalam dirinya sambil mencoba untuk melindungi orang-orang yang dicintainya. Cerita ini juga menyoroti bagaimana tim X-Men, terutama Cyclops (Scott Summers), harus berhadapan dengan pilihan sulit tentang bagaimana cara terbaik untuk menangani kekuatan yang sedang mengancam seluruh dunia.


Cerita komik X-Men terbaik ini tidak hanya dikenal karena aksi yang spektakuler dan dramatis, tetapi juga karena eksplorasi yang mendalam tentang kekuatan dan akibat dari kekuatan mutan yang luar biasa. Dark Phoenix Saga menjadi salah satu cerita paling ikonik dalam sejarah X-Men dan telah memengaruhi banyak adaptasi lainnya dalam media seperti film, animasi, dan literatur komik.



4. X-Men: Age of Apocalypse


4. X-Men: Age of Apocalypse


X-Men: Age of Apocalypse adalah sebuah event crossover yang terkenal dalam sejarah X-Men, diterbitkan oleh Marvel Comics pada tahun 1995. Cerita ini menghadirkan realitas alternatif di mana Apocalypse, seorang mutan yang kuat dan kejam, berhasil memenangkan perang dan mengubah dunia sesuai dengan visinya yang dystopian.


Dalam realitas Age of Apocalypse, Charles Xavier telah terbunuh sebelum dia dapat membentuk X-Men, yang mengakibatkan perubahan besar dalam jalannya sejarah mutan. Apocalypse memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk menegakkan supremasi mutan di seluruh dunia, dan para X-Men yang ada di realitas ini, seperti Magneto, Rogue, dan Gambit, harus berjuang melawan tirani Apocalypse dan rezimnya yang kejam.


Event ini ditandai dengan alur cerita yang intens, pertempuran epik, dan penuh dengan penggambaran karakter yang mendalam di dalam setting yang berbeda dari yang biasa. Age of Apocalypse tidak hanya memperkenalkan versi alternatif dari karakter-karakter X-Men yang kita kenal, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema seperti konsekuensi dari kekuasaan absolut dan perlawanan terhadap tirani, yang membuatnya menjadi salah satu event crossover yang paling diingat dalam sejarah X-Men dan Marvel Comics secara keseluruhan.



5. New X-Men by Grant Morrison


10 Komik X-Men Terbaik, dari Dark Phoenix Saga sampai


New X-Men adalah run yang inovatif yang ditulis oleh Grant Morrison untuk Marvel Comics dari tahun 2001 hingga 2004. Run ini dianggap sebagai salah satu titik balik penting dalam sejarah X-Men karena Morrison berhasil menghadirkan ide-ide baru yang segar dan membawa tim X-Men ke arah yang lebih modern.


Dalam New X-Men, Morrison menghadirkan pendekatan yang revolusioner dengan mengeksplorasi konsekuensi sosial dari keberadaan mutan di dunia modern. Mereka menyoroti tema-tema seperti ketakutan akan perubahan, toleransi, dan etika dalam penggunaan kekuatan mutan. Morrison juga memperkenalkan karakter-karakter baru yang signifikan seperti Fantomex, Xorn, dan Quentin Quire, sementara mengembangkan lebih dalam karakter-karakter yang sudah ada seperti Cyclops, Jean Grey, Wolverine, dan Professor X.


Salah satu cerita paling berkesan dalam run ini adalah "E is for Extinction" yang memulai New X-Men #114-116, di mana tim X-Men menghadapi ancaman mutan yang mengubah wajah dunia. Morrison juga mengeksplorasi konflik internal dalam tim, serta memberikan twist yang mengejutkan terhadap mitologi X-Men yang sudah ada.


Dengan gaya penulisan yang kompleks dan ide-ide yang inovatif, New X-Men memberikan nuansa yang segar dan modern bagi tim X-Men, menjadikannya sebagai run yang sangat dihargai oleh penggemar dan kritikus komik. Karya Morrison dalam New X-Men tidak hanya memperkaya mitologi X-Men tetapi juga memberikan pandangan yang dalam tentang kompleksitas kehidupan mutant di dunia Marvel yang selalu berubah.



6. Astonishing X-Men by Joss Whedon


6. Astonishing X-Men by Joss Whedon


Astonishing X-Men adalah seri yang ditulis oleh Joss Whedon dengan seni oleh John Cassaday yang terkenal dengan menghadirkan cerita-cerita yang mendalam dan aksi yang spektakuler. Seri ini diterbitkan oleh Marvel Comics dari tahun 2004 hingga 2013.


Dalam Astonishing X-Men, Whedon menghadirkan pendekatan yang segar terhadap tim X-Men dengan fokus pada karakter-karakter utama seperti Cyclops, Wolverine, Beast, Emma Frost, dan Kitty Pryde. Whedon membawa narasi yang penuh dengan humor, emosi, dan aksi yang epik, sementara Cassaday memberikan seni yang indah dan dinamis yang memperkuat kedalaman cerita.


Salah satu cerita yang paling terkenal dalam run ini adalah "Dangerous" (Astonishing X-Men #7-12), di mana tim X-Men menghadapi ancaman dari Sentinel yang telah menjadi cerdas dan memiliki kesadaran sendiri. Whedon juga membawa dinamika kompleks dalam hubungan antar karakter, dengan fokus yang khusus pada hubungan antara Cyclops dan Emma Frost, serta perkembangan karakter Kitty Pryde.


Astonishing X-Men diakui sebagai salah satu komik X-Men terbaik yang paling dicintai oleh penggemar karena menggabungkan aksi yang spektakuler dengan eksplorasi mendalam terhadap karakter dan tema-tema yang kompleks. Ini tidak hanya berhasil menghidupkan kembali minat terhadap X-Men, tetapi juga mengukuhkan reputasi Whedon sebagai penulis yang mampu memberikan nuansa unik dan menghibur dalam cerita superhero.



7. X-Men: God Loves, Man Kills


7. X-Men: God Loves, Man Kills


X-Men: God Loves, Man Kills adalah cerita berdiri sendiri yang diterbitkan sebagai Graphic Novel pada tahun 1982, yang menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah X-Men. Ditulis oleh Chris Claremont dengan seni oleh Brent Anderson, cerita ini menghadirkan tema-tema sosial dan politik yang mendalam dalam konteks pemberontakan anti-mutan.


Cerita ini mengambil tema-tema seperti intoleransi, rasisme, dan fanatisme yang sering kali meresap dalam masyarakat. Pusat cerita adalah William Stryker, seorang pendeta fanatik yang percaya bahwa mutan adalah ancaman bagi umat manusia dan berusaha untuk memusnahkan mereka. Stryker membentuk gerakan anti-mutan yang fanatik, yang menyebabkan konflik berbahaya antara X-Men dan kelompoknya.



Baca juga: Sederetan Host Symbiote Venom Selain Eddie Brock



God Loves, Man Kills bukan hanya menyajikan pertempuran fisik antara X-Men dan musuh-musuh mereka, tetapi juga mengeksplorasi dampak psikologis dan emosional dari persekusi terhadap minoritas yang dihadapi oleh para mutan. Claremont menggunakan cerita ini sebagai sarana untuk mengeksplorasi tema-tema universal tentang toleransi, keadilan, dan hak asasi manusia, menjadikannya sebagai salah satu cerita X-Men yang paling dihargai dan relevan hingga saat ini.


Dengan penggambaran karakter yang kompleks dan pesan moral yang kuat, X-Men: God Loves, Man Kills tidak hanya menjadi cerita yang menghibur tetapi juga menginspirasi dan mengajarkan pelajaran yang penting tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perlunya menghormati keberagaman di dalam masyarakat.



8. Uncanny X-Force by Rick Remender


8. Uncanny X-Force by Rick Remender


Uncanny X-Force by Rick Remender adalah seri yang menarik dan gelap yang menghadirkan versi X-Force dengan pendekatan yang berbeda. Tim ini terdiri dari karakter-karakter seperti Wolverine, Deadpool, Psylocke, Archangel, dan Fantomex. Mereka bertugas melakukan misi-misi rahasia dan sering kali bertindak di luar hukum untuk menghadapi ancaman yang tidak dapat ditangani oleh X-Men secara terbuka.


Seri ini dikenal karena narasi yang kompleks dan menghadirkan pertempuran yang intens serta situasi moral yang ambigu. Para anggota X-Force harus berurusan dengan keputusan sulit tentang kehidupan dan kematian, etika, serta beban psikologis dari pekerjaan mereka yang gelap dan berbahaya. Rick Remender berhasil menggabungkan elemen aksi yang spektakuler dengan eksplorasi karakter yang dalam, menjadikan Uncanny X-Force sebagai salah satu seri X-Men yang paling diingat oleh penggemar.


Dengan seni yang dinamis dan alur cerita yang penuh dengan kejutan, Uncanny X-Force tidak hanya mengeksplorasi sisi gelap dunia mutan, tetapi juga menghadirkan dilema moral yang rumit yang menguji karakter-karakternya secara mendalam. Seri ini terus menjadi favorit di antara penggemar X-Men yang mencari pengalaman bacaan yang mendalam dan penuh aksi.



9. X-Men: Mutant Genesis


9. X-Men: Mutant Genesis


X-Men: Mutant Genesis adalah sebuah cerita penting dalam sejarah X-Men yang menandai era baru untuk tim mutant ini di bawah pengarahan penulis Chris Claremont dan seniman Jim Lee. Cerita ini dimulai dengan X-Men #1 yang dirilis pada tahun 1991 setelah event crossover "X-Tinction Agenda".


Mutant Genesis membawa X-Men ke dalam era yang lebih modern dengan memperkenalkan tim yang terdiri dari anggota-anggota klasik seperti Cyclops, Wolverine, Storm, Rogue, Gambit, Beast, dan Jubilee. Cerita ini menonjolkan dinamika tim yang baru, ketegangan internal, serta tantangan-tantangan baru yang dihadapi para mutant dalam melindungi dunia mereka.


Jim Lee memberikan sentuhan visual yang mencolok dengan desain karakter yang ikonik dan aksi yang dramatis, sementara Claremont melanjutkan tradisi penulisan yang menggali karakter dan hubungan antar mereka. X-Men #1 yang dirilis sebagai bagian dari Mutant Genesis menjadi salah satu komik terlaris sepanjang masa dan menjadi tonggak penting dalam popularitas X-Men di awal tahun 1990-an.


Dengan gaya seni yang memukau dan narasi yang mendalam, komik X-Men terbaik ini tidak hanya menghidupkan kembali ketertarikan terhadap X-Men tetapi juga membuka jalan bagi lebih banyak cerita epik dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah mutan Marvel.



10. House of X / Powers of X


10 Komik X-Men Terbaik, dari Dark Phoenix Saga sampai House of X


House of X dan Powers of X adalah seri terbaru yang sangat diantisipasi dalam dunia X-Men, direboot oleh Jonathan Hickman pada tahun 2019. Seri ini tidak hanya mengubah alur cerita X-Men, tetapi juga mendefinisikan ulang seluruh dinamika dan struktur dunia mutan dalam Marvel Comics.


House of X dan Powers of X (dibaca sebagai "House of Ten" dan "Powers of Ten" yang mengikuti pola angka Romawi) dirancang sebagai seri mini yang saling melengkapi. Mereka mengeksplorasi konsep baru tentang masa depan, masa lalu, dan koneksi antara mutant dengan dunia Marvel secara keseluruhan. Hickman menggunakan pendekatan naratif yang kompleks, dengan pengaturan waktu yang berbeda antara kedua seri, untuk membawa perubahan radikal pada mitologi X-Men.


House of X fokus pada pendirian negara baru mutant, Krakoa, yang memperoleh status kedaulatan internasional, sementara Powers of X menggali sejarah dan potensi masa depan mutan. Kedua seri ini menyatukan berbagai elemen cerita dan karakter X-Men dari berbagai era, sambil menghadirkan twist yang mengejutkan dan merangsang pikiran tentang identitas mutant dan tempat mereka dalam dunia Marvel yang lebih luas.


Penerimaan yang positif dan pengaruh yang signifikan dari House of X dan Powers of X membuatnya menjadi titik balik penting dalam sejarah X-Men, menjadikannya sebagai bacaan yang wajib bagi penggemar yang ingin mengikuti perkembangan mutan dalam Marvel Universe.



Daftar ini mencakup berbagai cerita klasik dan modern yang menggambarkan kompleksitas, emosi, dan tantangan yang dihadapi oleh X-Men dalam menjaga perdamaian dan keberadaan mereka di dunia yang sering kali tidak ramah terhadap mutan.


Baca juga: Top 12 Mutant X-Men Terkuat, Siapakah Nomor Satu?

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!