10 Tradisi Korea yang Sering Muncul dalam Drama

Sindu
By -
0

Apa saja tradisi dan budaya Korea yang sering muncul dalam drama?


Drama Korea, atau yang lebih dikenal sebagai K-drama, telah menjadi fenomena global yang tidak hanya menyajikan alur cerita menarik dan karakter mendalam, tetapi juga memperkenalkan penontonnya kepada berbagai aspek budaya dan tradisi Korea. 


Melalui drama-drama ini, penonton di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mendapatkan wawasan tentang kehidupan sehari-hari, adat istiadat, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Korea. 


Berikut adalah beberapa tradisi Korea yang sering muncul dalam drama dan berhasil memikat hati penonton.



10 Tradisi Korea yang Sering Muncul dalam Drama


1. Seollal (Tahun Baru Imlek)


10 Tradisi Korea yang Sering Muncul dalam Drama 1. Seollal (Tahun Baru Imlek)


Seollal adalah perayaan Tahun Baru Imlek, yang ditandai dengan upacara penghormatan kepada leluhur dan menikmati makanan tradisional seperti tteokguk (sup kue beras). 


Dalam drama, Seollal sering ditampilkan sebagai momen di mana keluarga berkumpul, mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea), dan anak-anak memberikan penghormatan kepada orang tua mereka dengan melakukan sebae (salam hormat). 


Drama "My Love from the Star" menampilkan perayaan Seollal dengan semua tradisi khasnya.



2. Chuseok (Hari Panen)


2. Chuseok (Hari Panen)


Chuseok adalah salah satu festival paling penting di Korea, sering muncul dalam drama sebagai latar cerita keluarga yang berkumpul bersama. Selama Chuseok, keluarga besar berkumpul untuk menghormati leluhur mereka melalui ritual yang disebut Charye. Mereka juga menikmati makanan tradisional seperti songpyeon (kue beras) dan hidangan lainnya. 


Drama Korea seperti "Reply 1988" menggambarkan kehangatan dan kebersamaan keluarga selama perayaan Chuseok, memberikan penonton gambaran tentang pentingnya festival ini.



3. Hanbok (Pakaian Tradisional)


3. Hanbok (Pakaian Tradisional)


Hanbok adalah pakaian tradisional Korea yang sering muncul dalam drama, baik dalam konteks sejarah maupun modern. 


Dalam drama sejarah (sageuk) seperti "Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo," karakter mengenakan hanbok dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara itu, dalam drama modern, hanbok sering dikenakan selama perayaan seperti pernikahan atau festival tradisional. Hanbok tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat dengan makna budaya yang mendalam.


Baca juga: 10 Alasan Kenapa Orang Indonesia Menyukai Drama Korea


4. Hyangyak (Ritual Penghormatan Leluhur)



Ritual penghormatan leluhur adalah bagian penting dari budaya Korea dan sering digambarkan dalam drama. Upacara ini biasanya dilakukan selama festival seperti Chuseok dan Seollal, di mana keluarga berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada leluhur mereka melalui penyajian makanan dan minuman di altar. 


Drama "The Light in Your Eyes" menunjukkan bagaimana ritual ini dilaksanakan dengan penuh hormat dan makna.



5. Kimjang (Tradisi Membuat Kimchi)


5. Kimjang (Tradisi Membuat Kimchi)


Kimjang adalah tradisi membuat kimchi secara massal yang biasanya dilakukan pada akhir musim gugur. Proses ini melibatkan seluruh keluarga atau komunitas yang bekerja sama untuk mempersiapkan kimchi yang akan dikonsumsi selama musim dingin. Kimjang sering muncul dalam drama sebagai aktivitas yang menguatkan ikatan keluarga dan komunitas. 


Misalnya, dalam drama "It's Okay to Not Be Okay," adegan pembuatan kimchi menyoroti kebersamaan dan kerjasama antara karakter.



6. Perayaan Ulang Tahun (Dol)


10 Tradisi Korea yang Sering Muncul dalam Drama


Dol adalah perayaan ulang tahun pertama seorang anak, yang dirayakan dengan sangat meriah di Korea. Dalam drama, dol sering digambarkan dengan setting yang indah, makanan khusus, dan ritual unik seperti doljabi, di mana anak tersebut diberi pilihan berbagai benda untuk meramalkan masa depan mereka. Drama "The Return of Superman" sering menampilkan dol dengan semua tradisi dan kebahagiaannya.



7. Perayaan 100 Hari (Baek-il)


7. Perayaan 100 Hari (Baek-il)


Baek-il adalah perayaan yang menandai 100 hari pertama kehidupan seorang bayi. Perayaan ini dilakukan sebagai tanda syukur karena bayi telah melewati masa-masa awal yang kritis. Keluarga biasanya mengadakan pesta kecil dan berbagi kue beras dengan tetangga dan teman. 


Dalam drama "Personal Taste," adegan perayaan baek-il menampilkan betapa pentingnya momen ini bagi keluarga.


Baca juga: 30 Film Korea Terbaik Sepanjang Masa dari Berbagai Genre Berbeda


8. Jesa (Upacara Penghormatan Leluhur)


10 Tradisi Korea yang Sering Muncul dalam Drama


Jesa adalah upacara penghormatan leluhur yang dilakukan pada hari ulang tahun kematian leluhur. Upacara ini melibatkan penyajian makanan dan minuman di altar rumah dan dihadiri oleh seluruh anggota keluarga. Dalam drama "When the Camellia Blooms," Jesa digambarkan sebagai ritual yang sarat dengan makna dan emosi, menunjukkan hubungan yang kuat antara generasi.



9. Perayaan Pepero Day


9. Perayaan Pepero Day


Pepero Day, yang dirayakan pada tanggal 11 November, mirip dengan Hari Valentine di mana orang-orang memberikan Pepero (sejenis biskuit stik yang dilapisi cokelat) kepada teman dan orang yang mereka cintai. Perayaan ini sering muncul dalam drama, menunjukkan bagaimana karakter saling berbagi kasih sayang dengan cara yang manis dan unik. Dalam drama "Weightlifting Fairy Kim Bok-joo," Pepero Day digambarkan sebagai momen yang penuh kegembiraan dan cinta.



10. Tradisi Minum Soju


10. Tradisi Minum Soju


Minum soju adalah bagian integral dari budaya sosial di Korea dan sering digambarkan dalam drama. Adegan di mana karakter berkumpul di restoran atau bar untuk minum soju setelah bekerja, berbicara tentang kehidupan, dan mempererat persahabatan sangat umum dalam K-drama. Dalam drama "My Mister," minum soju sering kali menjadi momen refleksi dan keintiman di antara karakter.


Baca juga: 7 Rekomendasi Anime tentang Sejarah Jepang, dari Sarasuberi sampai The Tale of the Princess Kaguya


Drama Korea tidak hanya menghibur dengan cerita dan karakter yang menarik, tetapi juga memberikan penonton wawasan yang kaya tentang budaya dan tradisi Korea. 


Dari festival besar seperti Chuseok dan Seollal hingga kebiasaan sehari-hari seperti minum soju dan membuat kimchi, K-drama menyajikan berbagai aspek kehidupan Korea yang memperkaya pengalaman menonton.


Tradisi-tradisi ini tidak hanya menambah kedalaman cerita tetapi juga membangun jembatan budaya antara Korea dan penonton internasional, termasuk di Indonesia. 


Melalui K-drama, penonton dapat merasakan keindahan dan kompleksitas budaya Korea, membuat mereka semakin tertarik dan terhubung dengan negara tersebut.


Demikian pembahasan mengenai 10 tradisi Korea yang sering muncul dalam cerita drama.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!