Apa itu City Branding? City branding adalah proses di mana suatu kota atau daerah mengembangkan citra atau identitas unik untuk meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan investasi, pariwisata, atau tempat tinggal. Ini melibatkan penciptaan narasi atau cerita yang menarik, pengembangan simbol-simbol visual seperti logo atau slogan, serta promosi yang terencana untuk memperkenalkan citra tersebut kepada masyarakat lokal maupun global.
Tujuan utama city branding adalah untuk membedakan kota dari kota lainnya, menarik wisatawan, pelaku bisnis, dan penduduk baru, serta meningkatkan kebanggaan dan identitas warga lokal terhadap tempat tinggal mereka. Proses city branding melibatkan kolaborasi antara pemerintah lokal, lembaga swasta, masyarakat, dan profesional pemasaran untuk menciptakan pesan yang konsisten dan menarik.
Strategi city branding dapat mencakup berbagai aspek, termasuk promosi atraksi wisata, infrastruktur dan layanan kota yang berkualitas, pengembangan acara budaya atau olahraga, serta peningkatan kualitas hidup dan kesempatan ekonomi bagi penduduk lokal. Dengan berhasil menerapkan city branding, sebuah kota dapat menjadi destinasi yang diminati secara internasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat kedudukannya dalam persaingan global.
Berikut pembahasan lengkap tentang topik city branding!
Pengertian City Branding Menurut Para Ahli
City branding adalah proses membangun dan memperkuat citra suatu kota dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik, reputasi, dan keberhasilan kota tersebut dalam berbagai aspek seperti pariwisata, investasi, dan kehidupan masyarakat. Para ahli memiliki pandangan yang beragam tentang city branding, berikut adalah beberapa pengertian dari para ahli:
1. Simon Anholt: Menurut Simon Anholt, seorang ahli dalam bidang branding nasional dan kota, city branding adalah "proses pengelolaan reputasi suatu kota dan citra di mata penduduknya sendiri dan masyarakat global."
2. Philip Kotler: Philip Kotler, seorang pakar pemasaran terkenal, mendefinisikan city branding sebagai "proses mengidentifikasi dan mengkomunikasikan karakteristik unik dan manfaat suatu kota untuk meningkatkan citra dan daya tariknya."
3. Hankuk University of Foreign Studies: Menurut sebuah penelitian dari Hankuk University of Foreign Studies, city branding adalah "proses pembentukan identitas kota untuk membedakannya dari kota lain dan meningkatkan daya tariknya terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti wisatawan, investor, dan penduduk."
4. Gregory Ashworth dan Mihalis Kavaratzis: Dalam buku mereka yang berjudul "City Branding: Theory and Cases", Ashworth dan Kavaratzis mendefinisikan city branding sebagai "proses pembentukan dan pemeliharaan citra kota untuk mempengaruhi persepsi dan perilaku pemangku kepentingan, baik itu internal maupun eksternal."
5. Robert Govers: Menurut Robert Govers, seorang peneliti dan konsultan di bidang branding kota, city branding adalah "proses memahami dan mengelola kesan dan persepsi yang terkait dengan kota dan menghasilkan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan melalui upaya kolaboratif."
Meskipun definisi city branding bervariasi, namun secara umum, konsep ini mengacu pada upaya sistematis untuk membangun, memperkuat, dan mengelola citra suatu kota dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik, reputasi, dan keberhasilannya dalam berbagai aspek kehidupan kota.
Tujuan City Branding
Baca juga: Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Kenapa Penting Melakukan City Branding?
Contoh Kota di Indonesia yang Menerapkan City Branding
Di Indonesia, ada beberapa contoh city branding yang dilakukan oleh berbagai kota untuk meningkatkan citra mereka baik di dalam negeri maupun di mata dunia. Beberapa contoh city branding di Indonesia antara lain:
1. Wonderful Indonesia: Meskipun lebih mengacu pada branding nasional, program Wonderful Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merupakan upaya untuk mempromosikan pesona alam, budaya, dan kekayaan Indonesia kepada dunia. Banyak kota-kota di Indonesia turut berkontribusi dalam memperkuat citra Wonderful Indonesia dengan mempromosikan atraksi wisata lokal mereka.
2. Batam - Smart, Green, and Connected City: Kota Batam mempromosikan dirinya sebagai kota pintar, hijau, dan terhubung (smart, green, and connected city). Batam berusaha membangun citra sebagai kota yang ramah lingkungan, berkembang secara teknologi, dan terhubung dengan baik secara infrastruktur.
3. Bandung - Creative City: Bandung dikenal sebagai kota kreatif yang memperkaya budaya dan industri kreatif di Indonesia. Program city branding Bandung sebagai Creative City mencerminkan identitas kota sebagai pusat seni, musik, mode, dan desain.
4. Makassar - The New Beginning: Makassar mengusung konsep The New Beginning sebagai upaya untuk merestrukturisasi citra kota sebagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia Timur. Makassar menekankan potensi alam, budaya, dan sejarahnya yang kaya sebagai daya tarik bagi wisatawan.
5. Yogyakarta - Neverending Asia: Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dengan kekayaan seni, tradisi, dan sejarah yang mendalam. Slogan Neverending Asia mencerminkan keberagaman dan keindahan alam serta keunikan budaya Yogyakarta yang tak pernah habis untuk dijelajahi.
6. Surabaya - City of Heroes: Surabaya membangun citra sebagai kota pahlawan yang kuat dan bersemangat, mengambil inspirasi dari peran Surabaya dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Program city branding Surabaya sebagai City of Heroes memperkuat identitas kota sebagai pusat bisnis, pendidikan, dan budaya di Jawa Timur.
7. Jakarta - A Smart City, A World Class City: Jakarta mengembangkan citra sebagai smart city dan world class city dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, teknologi, dan layanan publik yang modern dan efisien. Jakarta berupaya menjadi pusat bisnis, finansial, dan budaya yang kompetitif di tingkat global.
Inilah beberapa contoh city branding di Indonesia yang mencerminkan
upaya kota-kota untuk membangun, memperkuat, dan mengelola citra mereka demi
meningkatkan daya tarik, reputasi, dan keberhasilan dalam berbagai aspek
kehidupan kota.