Opini dalam bahasa Indonesia berarti 'pendapat'. Menurut teman-teman apa saja yang menjadi tahapan dalam proses pembentukan opini publik?sertakan contoh dari terjadinya opini publik di kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Opini publik yang digambarkan Morrissan (2018) mengacu pada perasaan bersama dari suatu populasi atas suatu masalah tertentu yang sedang dihadapi. Dalam hal ini jika dikatakan peran media menjadi sangatlah penting untuk menjadi perantara informasi dan menentukan topik, masalah atau hal penting untuk menjadi perhatian masyarakat. Dengan sendirinya masyarakat akan terpengaruh dengan situasi (isu) yang dibentuk oleh media sehingga bermunculan opini-opini melalui jejaring sosial dengan adanya pendapat individu-individu yang mengutarakan terkait situasi yang diberitakan tersebut dengan sikap mendukung, menolak, ataupun tidak memihak (Morrissan, 2018).
Opini publik dibentuk ketika masyarakat menyadari adanya masalah atau isu yang perlu dibahas dan memerlukan perhatian.Informasi tentang masalah tersebut harus disebarkan agar masyarakat memperoleh pemahaman yang sama dan sejalan mengenai masalah tersebut. Setelah informasi tersebar, masyarakat akan berdiskusi dan melakukan debat terkait masalah tersebut untuk memperoleh pandangan yang lebih luas dan mendalam. Masyarakat akan menggunakan pemikiran kritis untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai pandangan terkait masalah tersebut. Setelah tahap-tahap sebelumnya, opini publik akan terbentuk berdasarkan hasil dari diskusi, debat, dan pemikiran kritis masyarakat terkait masalah tersebut (Alkatiri, 2022).
Menurut Ferdinand Tonnies, pembentukan opini publik terdiri dari tiga tahapan ;
- Tahap die Luftartigen Position
Tahap seperti angin, masih semrawut masing-masing mengemukakan opininya berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan faktor-faktor lainnya. Tahapan ini disebut die luftartigen position.
- Tahap die Fleissigen Position
Tahap kedua, yang menunjukkan sudah adanya arah pembicaraan dan dapat dianggap bahwa opini-opini sudah mulai menggumpal kearah tertentu dan jelas, disebutnya sebagai die fleissigen position.
- Tahap die Festigen Position
Tahap ketiga, yang menunjukkan bahwa pembicaraan dan diskusi telah mantap dan suatu opini telah terbentuk dan siap untuk dinyatakan, disebutnya sebagai die festigen position.
Contoh terjadinya opini publik dikehidupan sehari-hari:
Persepsi atau opini negatif mayarakat Indonesia kepada polisi. Dikarenakan banyaknya oknum polisi yang tidak jujur dan korupsi, maka terbentuk opini publik negatif terhadap citra polisi. Tingkat kepercayaan publik terhadap polisi pun menjadi sangat rendah.
Ketika masa pandemi Covid di mana pemerintah menggaungkan New Normal. Banyak masyarakat tidak percaya dengan adanya covid dan opini publik yang terbentuk di masyarakat adalah Covid tidak benar-benar ada, hanya propaganda pemerintah saja. Opini yang terbentuk di masyarakat banyak yang tidak setuju dengan kebijakan new normal.
Contoh lain terbentuknya opini publik di masyarakat seperti saat pilpres berlangsung. Opini terkonsolidasi pada mereka yang pro ataupun kontra. Masyarakat mengonsolidasikan diri menjadi pendukung, penentang, ataupun pihak yang belum menentukan pilihan.
Referensi:
- Soemirat Betty RFS. Eddy Yehuda. (2021). Opini Publik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
- Indrawan, R. M. J. (2017). Dampak komunikasi politik dan opini publik terhadap perilaku masyarakat. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 16(2), 171-179.
- Siagian, H. F. (2015). Pengaruh dan Efektivitas Penggunaan Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Politik Dalam Membentuk Opini Publik. Jurnal Al-Khitabah, 2(1).
- Alkatiri, A. B. M., Nadiah, Z., & Nasution, A. N. S. (2020). Opini Publik Terhadap Penerapan New Normal Di Media Sosial Twitter. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 11(1), 19-26.