CONTOH TOKOH-TOKOH Public Speaking ABAD 20 DAN 21
Retorika sebagai seni berbicara
di depan publik juga mengabadikan nama-nama besar di sepanjang abad 20 dan 21.
Dari penelusuran berbagai
situs internet, kita dapat
menemukan beragam nama yang dianggap sebagai pembicara PS yang hebat. Walau
bersifat pro-kontra akan posisi mereka (apakah nomor 1 atau nomor 10), berikut
beberapa tokoh yang diakui sebagai pembicara yang mengubah dunia:
1. Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris pada masa Perang Dunia II saat menyemangati rakyat Inggris:
"Never give in, never give
in, never, never, never, never in nothing. great or small, large or petty never
give in except to convictions of honor and good sense."
Jangan pernah mengalah, jangan
pernah mengalah, jangan; jangan; jangan; jangan apa pun, kecil atau besar-
jangan pernah mengalah kecuali untuk kehormatan dan akal sehat).
"To build may have to be the
slow and laborious task of years. To destroy can be the thoughtless act of a
single day."
(Membangun mungkin harus perlahan
dan kerja keras bertahun-tahun. Menghancurkan dapat dilakukan tanpa pemikiran
dalam satu hari).
2. John F. Kennedy, Presiden ke-35 Amerika Serikat
"Ask not what your country
can do for you, ask what you can do for your
(Jangan tanya apa yang dapat
Negara berikan padamu, tetapi tanya apa yang dapat kamu berikan pada Negara).
Video dapat dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=JLdAlikko "Mankind must put an end to war
or war will put an end to mankind." (Manusia harus mengakhiri perang atau
perang akan mengakhiri umat manusia)
3. Charles de Gaulle, Ketua Pemerintahan Sementara Prancis pada masa Perang Dunia II & Presiden Prancis ke-18.
"France has lost the battle
but she has not lost the war."
(Prancis telah kalah dalam
pertempuran, tapi tidak kalah dalam perang). "How can you govern a country
which has 246 varieties of cheese?" (Bagaimana kau memerintah sebuah
negara yang memiliki 264 macam keju?)
4. Martin Luther King, Jr. Pemimpin kelompok kulit hitam Amerika Serikat yang memperjuangkan kesetaraan antara kelompok kulit hitam dan kulit putih di Amerika:
"I have a dream that one day
this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: "We
hold these truths to be self-evident: that all men are created equal."
(Saya memiliki impian bahwa suatu
hari bangsa ini akan bangkit dan hidup dalam kebenaran keyakinan ini:
"Kami pegang kebenaran ini menjadi jelas: semua manusia diciptakan
setara").
Video dapat dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=3X_917S+PVc
5. Mahatma Gandhi, Pemimpin kemerdekaan India:
"The Roots of Violence:
Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character,
Commerce without morality. Science without humanity, Worship without sacrifice,
Politics without principles."
(Akar dari kekerasan: harta tanpa
kerja, kesenangan tanpa suara hati, pengetahuan tanpa karakter, dagang tanpa
moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan,
politik tanpa prinsip). "Happiness is when what you think, what you say,
and what you do are in harmony."
(Kebahagiaan adalah ketika apa
yang kau pikir, apa yang kau katakan, dan apa yang kau lakukan berada dalam
keselarasan)
6. Sukarno, Presiden 1 Indonesia yang pidatonya dikenal dapat membuat publiknya berapi-api:
"Berikan aku 1000 orang tua,
niscaya akan kucabut Semeru dari akarya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia" "Negara Republik Indonesia ini bukan milik
sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan
milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang
sampai Merauke!
Itulah beberapa tokoh public speaking dunia yang paling berpengaruh. Baca juga: 5 Hukum Retorika Menurut Pemikiran Aristoteles