Definisi Public Speaking dan Elemen-Elemen dalam Komunikasi Publik
Apa itu Public Speaking?
Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses berbicara kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi (mempersuasi) dan/atau menghibur audiens. Banyak orang menyebut public speaking sebagai “presentasi”.
Seperti layaknya semua bentuk komunikasi, berbicara di depan publik memiliki beberapa elemen dasar yang paralel dengan model komunikasi yang dikemukakan oleh Laswell yakni komunikator (pembicara), pesan (isi presentasi), komunikan (pendengar/ audiens), medium, dan efek (dampak presentasi pada audiens).
Tujuan berbicara di depan publik bermacam-macam, mulai dari mentransmisikan informasi, memotivasi orang, atau hanya sekedar bercerita. Apapun tujuannya, seorang pembicara yang baik dapat mempengaruhi baik pemikiran maupun perasaan audiensnya.
Dewasa ini, public speaking sangat diperlukan dalam
berbagai konteks, antara lain dalam kepemimpinan, sebagai motivator, dalam
konteks keagamaan, pendidikan, bisnis, customer service, sampai komunikasi
massa seperti berbicara di televisi atau untuk pendengar radio.
Elemen-Elemen dalam Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dengan berbicara sebagai alat
utamanya disebut speech communication. Elemen-elemen dalam speech communication
adalah sebagai berikut (Gregory, 2004):
Pembicara
Dalam proses komunikasi selalu terjadi penyampaian pesan dari seorang pembicara kepada sekelompok pendengar. Baik ketika berbicara pada 50 atau 500 pendengar, pembicara menjadi kunci utama kesuksesan public speaking.
Persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh seorang pembicara adalah
menyampaikan pesan yang dapat dimengerti oleh pendengarnya. Ini berarti seorang
pembicara harus dapat membuat audiens melibatkan pemikiran dan perasaan mereka.
Pendengar (audiens)
Pendengar adalah penerima pesan yang dikirimkan oleh pembicara. Walaupun seorang pembicara dapat berbicara dengan lancar dan dinamis, namun ukuran kesuksesan sebuah public speech adalah bila pendengar menerima dan memaknai isi pesan yang disampaikan dengan tepat.
Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Antarbudaya: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Kegagalan sebuah
proses komunikasi dapat disebabkan oleh pembicara maupun oleh pendengar.
Meskipun pembicara adalah elemen utama, namun pendengar juga memainkan peranan
penting. Pendengar yang baik adalah yang dapat mendengarkan pesan yang
disampaikan dengan pikiran terbuka, menahan diri untuk menilai seorang
pembicara tanpa mendengarkan dengan seksama.
Pesan
Pesan adalah isi yang dikomunikasikan pembicara kepada pendengarm terdiri dari pesan verbal dan non-verbal. Bahasa adalah pesan verbal sementara pesan non verbal terdiri dari nada suara, kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, postur tubuh, dan penampilan.
Secara ideal, baik pesan verbal maupun non verbal harus saling melengkapi dan bekerja bersama secara seimbang. Bila tidak, maka pendengar akan menerima pesan yang tidak jelas (mixed message), dalam arti pendengar akan memilih apakah akan menerima pesan verbal atau non-verbal.
Untuk mengatasi hal ini, pembicara harus memastikan bahwa
isyarat non-verbal yang disampaikannya mendukung pesan verbal yang
diucapkannya.
Medium
Medium adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Sebuah pidato dapat disampaikan pada pendengar dengan berbagai cara; contohnya melalui suara, radio, televisi, pidato di depan publik (public address), dan multimedia.
Dalam berbicara di kelas, misalnya, medium utama yang
digunakan adalah suara, dan medium visual seperti gerak tubuh, ekspresi wajah,
dan alat bantu visual. Untuk berbicara di depan rekan-rekan kerja, medium yang
digunakan dapat berbentuk public address. Medium ini akan efektif bila didukung
oleh format ruangan dan akustik yang baik.
Umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh pendengar kepada pembicara. Umpan balik dapat berbentuk verbal maupun non verbal. Umpan balik verbal biasanya disampaikan dalam bentuk pertanyaan atau komentar seorang (atau lebih) audiens.
Pada umumnya, audiens akan menahan diri untuk memberikan
umpan balik sampai pembicara telah selesai menyampaikan materinya atau hingga
sesi pertanyaan dimulai.
Audiens juga dapat memberikan umpan balik secara non-verbal. Bila pendengar mengangguk dan tersenyum, itu berarti mereka setuju dengan pesan yang disampaikan pembicara.
Bila pendengar cemberut atau duduk dengan tangan
terlipat, biasanya pendengar tidak setuju dengan apa yang dikatakan pembicara.
Bila pendengar memandang dengan ekspresi kosong atau menguap, itu sebenarnya
isyarat bahwa mereka bosan atau lelah. Seorang penulis dari Inggris, G.K.
Chesterton, mengatakan “menguap adalah sebuah teriakan tanpa suara”.
Bila umpan balik negatif yang diterima seorang pembicara, pembicara yang baik harus “membantu” pendengarnya dengan cara mengubah pesan atau mengubah cara menyampaikan pesan untuk membuat isi materi menjadi lebih jelas. Ada kalanya ketika perilaku audiens sulit untuk dimengerti.
Contohnya,
bila ada anggota audiens yang menguap, belum tentu berarti isi pembicaraan yang
membosankan, namun mungkin juga karena ruangan terlalu penuh atau karena ia
ngantuk karena kurang tidur
Tag:Definisi public speaking dan elemen elemen dalam komunikasi publik download indikator public speaking menurut para ahli sifat pesan komunikasi publik channel dalam public speaking 3 elemen komunikasi analisa audience
Gangguan (interference)
Gangguan adalah segala sesuatu yang menghalangi atau
mencegah penyampaian pesan yang akurat dalam sebuah komunikasi. Ada tiga jenis
gangguan: Gangguan eksternal adalah gangguan yang muncul dari luar diri
pendengar; contohnya seorang bayi menangis, suara kendaraan dari luar ruangan, AC
yang terlalu dingin, atau kondisi ruangan yang tidak nyaman. Kondisi yang tidak
nyaman akan membuat pendengar tidak dapat berkonsentrasi.
Gangguan internal adalah gangguan yang berasal dari diri
pendengar sendiri. Ini dapat berupa beban pribadi, pendengar yang berkhayal,
kelelahan. Seorang pembicara dapat mengatasi gangguan internal ini dengan
membuat pidato atau presentasi semenarik dan seaktif mungkin sehingga audiens
terdorong untuk memperhatikan.
Gangguan dari dalam diri pembicara dapat terjadi ketika
pembicara menggunakan perkataan yang tidak familiar bagi pendengarnya atau bila
isi pesan yang disampaikan tidak dimaknai oleh audiens seperti apa yang
dimaksudkan oleh pembicara. Ini dapat terjadi sampai pada titik di mana bila
pembicara menggunakan pakaian yang terlalu mengganggu, pendengar akan cenderung
memperhatikan pakaiannya, bukan isi pembicaraan yang disampaikan.
Baca juga: Review Buku Representation Religion in Dance
Terkadang, pendengar akan berusaha untuk mengatasi gangguan
dengan sendirinya. Tetapi pendengar juga tidak akan berusaha untuk mengatasi
gangguan. Bila ini terjadi maka komunikasi tidak berjalan dengan lancar.
Seorang pembicara harus awas terhadap pertanda-pertanda gangguan dan melakukan
usaha untuk menangani gangguan tersebut.
Situasi
Situasi adalah konteks, yaitu waktu dan tempat di mana komunikasi terjadi. Situasi yang berbeda memerlukan cara berkomunikasi yang berbeda, baik dari pembicara maupun dari pendengar. Waktu merupakan hal yang penting dalam menentukan bagaimana respon audiens.
Banyak pendengar menjadi
lebih sulit untuk dipersuasi pada waktu-waktu di mana mereka cenderung ngantuk
dan lelah (antara pukul 15:00 sampai 17:00). Pada jam-jam tersebut, presentasi
harus dilakukan sehidup mungkin. Ketika seorang pembicara mempersiapkan diri,
ia harus mencari tahu sebanyak mungkin tentang situasi yang akan dihadapi
Tag: Apa saja elemen public speaking? Apa pengertian dari komunikasi public speaking? Apa yang dimaksud dengan komunikasi publik dan public speaking? Apa saja elemen 3V dalam komunikasi?
Demikian pembahasan singkat mengenai Definisi Public Speaking dan Elemen-Elemen dalam Komunikasi Publik. Baca juga: