Pengertian Ilustrasi Menurut Para Ahli
Apa itu Ilustrasi? Menurut Ross (dalam Ula, 2014: 30), ilustrasi adalah gambar atau lukisan yang berfungsi untuk memperjelas atau memperindah suatu tampilan secara visualdalam bentuk individu dengan penuh warna, hitam putih, atau permainankontras. Ilustrasi mampu membangkitkan rasa ingin tahu, menyentuh perasaanmanusia, mengundang opini dan perdebatan, serta terkadang memunculkantindakan.Pada buku cerita anak, ilustrasi tidak hanya sebagai pelengkap tulisan, tetapijuga menjadi satu kesatuan dengan cerita.
Menurut Kartaatmadja (2015: 148), ilustrasi memiliki peran yang sangat penting karena menilik sensitivitas seoranganak terhadap gambar (visual) yang bahkan telah muncul sebelum anak dapat berbicara. Martin Salisbury (dalam Kartaatmadja, 2015: 148) mengungkapkanbahwa ilustrasi merupakan sarana pertama bagi anak untuk memahami duniayang belum sepenuhnya mereka alami. Dalam hal ini, ada tanggung jawab besaryang dibawa oleh para ilustrator. Selain itu, menurut Yassin (2013: 2) ilustrasi membantu dan merangsang imajinasi anak untuk membayangkan sebuah ceritalebih mendalam sehingga anak akan lebih mengerti dengan isi cerita karenasebuah gambar dapat bernilai seribu kata.
Esensi Seni Ilustrasi
Dewasa
ini, seni ilustrasi telah mengalami perkembangan yang menjadikannya sulit untuk
dipahami jika kita berpijak pada pengertian tradisional ilustrasi sebagai
“gambar yang berfungsi untuk menjelaskan” Seni ilustrasi kontemporer tampil
dalam bentuknya yang semakin variatif, tidak hanya berupa “gambar,” menjadi
subjektif-ekspresif, bahkan berwujud abstrak dalam corak dan tema, sehingga
tidak lagi sejiwa dengan makna awal seni ilustrasi sebagai sesuatu yang memperjelas,
sesuatu yang membuat konsep, benda, atau suasana menjadi terang-benderang. Pada
Bab 1 ini dikemukakan (1) berbagai perspektif dalam memaknai seni ilustrasi,
(2) sebuah pendekatan dalam memahami esensi seni ilustrasi, dan (3) kontroversi
tentang seni ilustrasi.
Apa itu Ilustrasi?
Secara etimologis, istilah ilustrasi yang diambil dari bahasa Inggeris Illustration dengan bentuk kata kerjanya to illustrate, berasal dari bahasa Latin Illustrare yang berarti membuat terang.
Dari
pengertian ilustrasi ini kemudian berkembang menjadi: membuat jelas dan terang,
menunjukkan contoh khususnya dengan menggunakan bentuk-bentuk, diagram dsb.,
memberi hiasan dengan gambar (Webster). Dalam pengertiannya yang luas,
ilustrasi didefinisikan sebagai gambar yang bercerita (Gruger, 1936: 284)
sebuah definisi yang mencakup beragam gambar di dinding gua pada zaman
prasejarah sampai pada gambar komik surat kabar yang terbit hari ini.
Sebuah
definisi ilustrasi yang mempunyai pengertian yang lebih sempit, diungkapkan
oleh Thoma dengan mengatakan: Lukisan dan ilustrasi berkembang sepanjang jalur
yang sama dalam sejarah, dalam banyak hal, keduanya sama. Secara tradisional,
keduanya mengambil inspirasi dari karya-karya kesusasteraan; hanya saja lukisan
dibuat untuk menghiasi dinding atau langit-langit, sedang ilustrasi dibuat
untuk menghiasi naskah, untuk membantu menjelaskan ceritera atau mencatat
peristiwa (Thoma, 1982: 2).
Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Antarbudaya: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Definisi ilustrasi yang dikemukakan oleh Thoma tersebut sejalan dengan Lewis (1987: 9) yang mengatakan bahwa dengan berasumsi ilustrasi itu adalah citraan (images) yang berkaitan erat dengan kata-kata, maka kita dapat memisahkan citraan yang pada dirinya melekat pesan seperti lukisan di gua atau mosaik bertema keagamaan. Menurut Lewis, karya seni ilustrasi yang paling tepat digunakan sebagai contoh awal adalah ilustrasi buku yang dibuat dalam lingkungan gereja pada Abad Pertengahan Eropa.
Buku berilustrasi pada masa itu dibuat khusus
untuk keperluan seremonial, dan ilustrator diminta untuk tidak hanya
memperindah buku tersebut tetapi juga untuk memperjelas makna teks. Ilustrator
dengan demikian harus menciptakan citraan yang berfungsi praktis. Karena
keindahan melekat pada karya ilustrasi yang diciptakan tersebut, maka kemudian
populerlah istilah “seni ilustrasi.”
Kedekatan
hubungan antara ilustrasi dengan teks terungkap dalam A Dictionary of Art Terms
and Techniques, yang mendefinisikan ilustrasi sebagai: “gambar yang secara
khusus dibuat untuk menyertai teks seperti pada buku atau iklan untuk
memperdalam pengaruh dari teks buku atau iklan tersebut.
“Ilustrasi
memang secara tradisional telah digunakan untuk menggambarkan benda, suasana,
adegan, atau ide yang diangkat dari teks buku atau lembaran kertas. Milton
menegaskan: Ilustrasi tidak berdiri sendiri sebagaimana halnya dengan lukisan;
ia senantiasa berhubungan dengan sesuatu yang lain yaitu ide yang tertulis.
Sebuah ilustrasi harus menampakkan secara visual sesuatu yang telah dinyatakan
dengan kata-kata; ini menuntut sebuah grafis, yaitu sifat menguraikan dari
sebuah gambar, terlepas dari sifatnya sebagai hiasan (Biggs, 1952: 171).
Pada
webster’s Third International Dictionary, ilustrasi kemudian didefinisikan
sebagai: “gambar atau alat bantu yang lain yang membuat sesuatu (seperti buku
atau ceramah) menjadi lebih jelas, lebih bermanfaat atau menarik.” Gambar 6 menunjukkan
sebuah contoh ilustrasi yang ditampilkan pada sebuah ceramah yang menggunakan
program presentasi powerpoint untuk menjelaskan desain bangunan kampus utama
Universitas Negeri Makassar di Gunung Sari Baru, Makassar, kepada para
stakeholder. Sebagai ilustrasi pada program tayangan powerpoint yang
ditampilkan ke layar di dinding, maka secara tidak sengaja, ilustrasi meluas
lagi cakupannya yakni tidak hanya terbatas sebagai penjelas teks pada publikasi
tercetak.
Baca juga: Question for The Psychology of The Artful Mind by Carmelo Cali (REVIEW)
Ross
(1963: 2) secara tegas tidak membatasi wujud seni ilustrasi hanya berupa gambar
semata dengan mengatakan bahwa seni ilustrasi “berupa gambar atau bentuk
representasi piktorial lainnya yang diniatkan untuk memperterang atau
memperindah.” Dengan definisi ini, maka karya foto hasil jepretan kamera dapat
pula difungsikan sebagai karya ilustrasi. Lebih jauh menurut Ross, seni
ilustrasi adalah sebuah presentasi yang mencerminkan kepribadian seseorang
dalam bentuk karya hitam-putih atau multiwarna yang selalu menggairahkan,
membangkitkan semangat, menggugah perasaan, dan membangkitkan motivasi. Karena
sifatnya yang demikian inilah, maka predikat ilustrasi sebagai karya seni
semakin diperkuat.
Sementara
itu, terjadi perkembangan baru dalam dunia ilustrasi. Ilustrasi tidak lagi
hanya terbatas pada gambar yang mengiringi teks akan tetapi telah berkembang ke
arah yang lebih luas.
Kehadiran
seni ilustrasi berupa komik (comicstrip illustration) yang di Indonesia populer
dengan istilah cergam (ceritera-bergambar) menjadikan definisi seni ilustrasi
sebelumnya yang menempatkan gambar sebagai penjelas teks, tidak lagi relevan
oleh karena pada seni ilustrasi komik, justru tekslah yang menjelaskan gambar.
Bahkan kemudian muncul seni ilustrasi dengan corak abstrak yang dibuat untuk
mendampingi karya-sastra kreatif, menjadikan definisi tradisional seni
ilustrasi sebagai sesuatu yang “membuat jelas atau terang-benderang” tidak
berlaku lagi. Bagaimana mungkin karya yang bersifat abstrak dapat berperan
sebagai penjelas? Karya seni ilustrasi yang secara tradisional dikelompokkan
sebagai karya seni rupa dua-dimensional kemudian menjadi ketinggalan jaman
sehubungan dengan diciptakannya seni ilustrasi pop-up yang berwujud
tiga-dimensional.
Dengan
perkembangan seni ilustrasi yang begitu dinamik, menjadi sulit sekali untuk
membuat definisi tentang seni ilustrasi yang dapat mencakupi berbagai aspek
dari seni ilustrasi.
Menyangkut
hal ini, Grove (2011: 4) menuliskan hasil pengamatannya: “seni Ilustrasi sering
dikatakan berawal dari hasil penggambaran kehidupan para pemburu di dinding
gua. Pihak lain lebih menyukai mendefinisikan seni ilustrasi sebagai citraan
(image) untuk mendampingi teks, khususnya buku. Pihak lainnya lagi membatasi
makna ilustrasi pada citraan yang direproduksi secara mekanik saja. Ada pula
yang berpandangan bahwa seni ilustrasi adalah segala karya dua-dimensional yang
bersifat naratif-figuratif. Setiap upaya pendefinisian seni ilustrasi tersebut,
bahkan lebih banyak lagi definisi yang tidak tercatat di sini, merupakan
definisi yang cacat karena tidak luput dari kekurangan.
Dibalik
hal tersebut, semua pihak setuju bahwa ilustrasi memasuki fase baru pada Abad
ke-19 seiring dengan diproduksinya kertas yang berharga murah, digunakannya
mesin-cetak, meluasnya jaringan distribusi, dan majunya tingkat literasi
masyarakat.” Demikianlah berbagai upaya yang dilakukan dalam memaknai seni
ilustrasi dari beberapa pihak dengan berbagai sudut pandang.
Demikianlah
beberapa pengertian Seni Ilustrasi menurut para ahli.Klik Next untuk membaca
fungsi Seni Ilustrasi