Ada berbagai macam aliran dalam ilmu psikologi. Apa saja?
Berikut adalah sebagian dari aliran-aliran dalam Psikologi, dengan catatan bahwa hal ini tentu saja tidak mencakup semua yang ada, karena hingga hari ini Psikologi telah berkembang menjadi sebuah telaah yang sangat luas.
Macam-macam Aliran Psikologi
Strukturalisme
Aliran psikologi yang dikembangkan oleh Wilhelm Wundt dan kemudian diperluas oleh Edward Titchener (1867-1927). Strukturalisme adalah aliran psikologi yang mempelajari laporan diri (introspective) oleh manusia normal berusia dewasa. Subjek yang telah terlatih melaporkan secara deskriptif apa saja yang merupakan unsur-unsur dari rangsang (stimulus) yang disajikan kepada mereka.
Sebagai contoh, dalam eksperimen Strukturalisme Anda diminta menggambarkan isi naskah, berat, warna, dan tipis-tebalnya sebuah buku berjudul “Siti Nurbaya.” Penggambaran yang serta-merta dengan hanya mengatakan bahwa buku itu adalah sebuah novel tanpa penjelasan secara rinci unsur- unsurnya seperti hal-hal di atas tidak akan dianggap sebagai sebuah pernyataan yang valid dalam aliran psikologi Strukturalisme.
Kata struktur-alisme menyatakan kesamaan dengan apa yang dilakukan oleh para ahli kimia dengan melakukan analisa struktur unsur-unsur kimia
Fungsionalisme
Fungsionalisme lahir sebagai kritik terhadap Strukturalisme. Fungsionalisme berpendapat bahwa tujuan dari perilaku lebih penting daripada struktur dari pikiran. Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang banyak dipengaruhi oleh teori evolusi Charles Darwin (1809–1882), yang lebih menekankan pada seleksi alamiah dan tetap bertahan hidupnya suatu spesies. Dengan demikian Fungsionalisme lebih banyak menyelidiki penyesuaian atau adaptasi subjek dalam m lingkungan yang berbeda-beda
Secara umum Fungsionalisme mengakui pandangan yang lebih luas ketimbang aliran Strukturalisme, yang memungkinkan untuk melahirkan studi yang lebih luas, misalnya dalam motivasi, emosi, dan penelitian soal kondisi psikologis pada anak-anak.
Behaviorisme
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang menolak terhadap adanya konsep tentang pikiran karena menurut aliran ini, pikiran bukanlah hal yang dapat diamati. Atau dengan kosakata yang lebih tajam: Behaviorisme adalah mazhab dalam ilmu jiwa yang menolak akan adanya jiwa.
John Watson (1878-1958), pendiri aliran psikologi ini berkata bahwa yang relevan dalam penelitian psikologi adalah respon-respon yang dapat diamati. Sehingga ketertarikan dalam aliran ini hanyalah gerakan-gerakan muskular yang melibatkan otot-otot dan sekresi-sekresi kelenjar di dalam tubuh. Tujuan mereka hanya terbatas mempelajari keteraturan dan kaidah yang menautkan interaksi antara rangsang/stimulus dan respon pada manusia.
Contohnya, seorang Behavioris tidak akan mengatakan bahwa seseorang sedang bahagia namun lebih memilih untuk mengatakan bahwa seseorang tersenyum atau tertawa
Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt berkembang di Jerman dengan ketertarikan khusus pada masalah-masalah penerimaan/persepsi yang melibatkan indera-indera manusia serta penafsirannya.
Psikologi Gestalt menekankan bahwa penjelasan- penjelasan mengenai penerimaan/persepsi inderawiah (atau masalah perilaku lainnya) dengan upaya-upaya pada mazhab/aliran psikologi lainnya yang dijelaskan di atas hanyalah sebuah hal yang terpisah-pisah (terfragmentasi), dan Psikologi Gestalt berpendapat bahwa penjelasan-penjelasan di atas gagal untuk menjelaskan sebuah lingkungan sebagai sebuah keseluruhan.
Psikologi Gestalt berpendapat bahwa “keseluruhan itu lebih dari (atau berbeda dari) penjumlahan bagian-bagiannya.” Sebagai contoh, jika seseorang menonton film di bioskop sebelum teknologi pemutaran softcopy film ditemukan, maka orang tersebut akan menyaksikan suatu gambar yang bergerak secara sinambung daripada bingkai-bingkai film yang individual dan terpisah-pisah. Macam-macam aliran psikologi selanjutnya adalah...
Psikologi Psikodamik
Psikologi Psikodinamik adalah psikologi yang mempelajari kaitan dan interaksi antara alam sadar dan alam bawah sadar – terutama pada masa yang telah berlalu — yang menentukan kepribadian dan motivasi seseorang pada masa sekarang
Psikologi psikodinamik berawal dengan munculnya konsep Psikoanalisis yang ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Freud melakukan penyelidikan secara sangat rinci tentang perkembangan dan terbentuknya kepribadian dengan penekanan pada pengalaman semasa anak-anak dan alam bawah sadar sebagai sumber motivasi dari orang tersebut.
Freud adalah tokoh psikologi yang menemukan, atau setidaknya mempopulerkan, istilah bawah sadar; dan karena pencerahannya pada alam yang berada di luar kesadaran manusia itu maka konsep psikoanalisis Freud berpengaruh luas sekali kepada banyak bidang, misalnya pada dunia seni dengan berdirinya aliran Surrealisme di mana bentuk-bentuk seni yang tak lazim tetap dapat diterima karena dianggap sebagai curahan langsung dari alam bawah sadar.
Hingga masa sekarang ini, psikoterapi atau terapi wicara yang berdasar pada konsep psikoanalisis Freud merupakan jenis terapi yang sangat umum, bahkan di negara-negara yang sudah maju dunia kesehatan jiwanya, terapi jenis ini kadang-kadang memiliki klinik khusus dengan ditangani oleh ahli- ahli yang khusus pula
Freud memiliki murid yang bernama Carl Gustav Jung (1875-1961) yang kemudian memisahkan diri dan mengembangkan teori psikoanalisis yang agak berbeda dengan penekanan pada alam bawah sadar bersama yang ia sebut sebagai alam bawah sadar kolektif, yaitu sebuah alam di luar kesadaran yang menjadi penyebab mendasar mengapa begitu banyak cerita rakyat atau mitologi pada suku-suku di satu bangsa atau pada bangsa-bangsa yang berdekatan memiliki kemiripan satu sama lain.
Sigmund Freud (sebelah kiri, 1856-1939) dan Carl Jung (kanan, 1875-1961) semula menjalin relasi guru dan murid yang sangat baik, bahkan Freud berniat menjadikan Jung sebagai penerus trah Psikoanalisis yang didirikan oleh Freud. Namun karena perbedaan dalam pemikiran, kemudian keduanya berpisah jalan dalam hal keilmuan. Namun kebesaran nama Sigmund Freud dan Carl Jung, masing-masing, bahkan setelah berpisah jalan, terutama karena penelitian-penelitian mengenai bawah-sadar, tetap merupakan dianggap sebagai dua orang yang dianggap punya jasa pemikiran yang sangat luar biasa dalam ilmu Psikologi. Tidak terbatas hanya di situ, pemikiran- pemikiran Freud dan Jung juga digunakan dalam berbagai ilmu lainnya, termasuk seni, sastra, dan bidang-bidang humaniora lainnya seperti antropologi (yaitu ilmu yang mempelajari tentang manusia). Meskipun sejumlah gagasan pemikiran mereka telah tergantikan oleh hasil penelitian yang ternyata tidak sesuai dengan simpulan-simpulan mereka, namun gagasan mereka tetap merupakan gagasan yang dianggap sangat kuat menancap di benak banyak orang. Freud dan Jung dianggap sebagai bagian dari para pemikir ulung paling berpengaruh dari abad ke-20
Banyak para ahli yang berpendapat bahwa upaya- upaya untuk menjelaskan perilaku dengan hanya menggunakan satu pandangan di atas dinilai tidak berhasil dengan baik. Tidak satupun dari aliran- aliran psikologi di atas dapat menjelaskan semua jenis perilaku. Oleh karena itu dalam perkembangannya, setelah era Psikoanalisis, adalah membatasi ranah studi menjadi aspek-aspek tertentu dari perilaku saja
Tag: Macam-macam Aliran Psikologi, apa itu spikologi humanistik, apa itu psikologi, ada berapa macam psikologi, pengertian psikologi dan jenisnya
Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Antarbudaya: Pengertian, Jenis dan Contohnya