Strategi Mengatasi Golput dalam Pemilu di Indonesia

Sindu
By -
1

Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 265 juta orang, Indonesia menjadi salah satu negara paling demokratis. Namun demikian, pelaksanaan demokrasi di Indonesia selalu menghadapi tantangan. Salah satu tantangan tersebut tampak di dalam kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

Maraknya perilaku korupsi yang dilakukan oleh para anggota eksekutif maupun legislatif membuat kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi menurun. Akibatnya golput menjadi salah satu hambatan di dalam mewujudkan cita-cita demokrasi di Indonesia. 

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia tersebut?


Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan golput antara lain:

1. Masyarakat tidak percaya terhadap politik baik partai maupun calon pemimpin yang akan bersaing dalam pemilu, biasanya masyarakat merasa kecewa terhadap kepemimpinan yang ada dan tidak ada kandidat yang sesuai menurut hati nurani masayarakat.

Strategi Mengatasi Golput dalam Pemilu di Indonesia


2. Masyarakat kurang sosialisasi sehingga tidak mengetahui informasi mengenai pemilihan umum yang diselenggarakan.

3. Adanya stigma bahwa siapapun yang menang dan menjadi pemimpin tidak akan merubah kehidupannya sehingga warga merasa tidak perlu menyalurkan suaranya.

4. Faktor lain dapat dikarenakan oleh adanya faktor teknis seperti terjadi kesalahan sehingga warga tidak terdaftar, terjadi berbagai halangan seperti sakit dan kejadian lainnya.

Golput bisa diatasi dan ditekan dengan berbagai cara antara lain, melakukan komunikasi dengan masyarakat yang dapat dilakukan melalui sosialisasi dengan membahas mengenai pentingnya menyumbangkan suara di saat pemilu berlangsung, sosialisasi juga sebaiknya dilakukan secara intens. Perlunya langkah dari partai politik untuk benar-benar memilih calon pemimpin yang berintegritas, kredibel, dan memiliki kualitas dan kapasitas sesuai harapan masyarakat. Salain itu cara mengatsi golput juga dapat dilakukan melalui pendidikan demokrasi.

Pendidikan demokrasi sendiri merupakan upaya atau sarana untuk menumbuh kembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan demokratis. Pendidikan demokrasi dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal, atau informal. Pendidikan demokrasi memiliki tujuan untuk mempersiapkan masyarakat agar berpikir kritis dalam bertindak demokratis melalui aktivitas demokrasi dan menanamkan kesadaran kepada generasi muda, bahwa demokrasi merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak warga masyarakat.


Strategi Mengatasi Golput

Untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia, perlu dilakukan serangkaian strategi. Pertama, diperlukan peningkatan pendidikan demokrasi di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. Sosialisasi yang lebih intensif mengenai proses pemilihan umum, partai politik, dan kandidat juga perlu dilakukan melalui media massa dan sosial. Kampanye anti-korupsi yang tegas dan penegakan hukum terhadap tindakan korupsi di kalangan pejabat eksekutif dan legislatif dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu, diperlukan upaya untuk mendorong partai politik mengusung kandidat yang berkualitas, serta penyempurnaan sistem pemilu agar lebih adil dan representatif. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang cukup juga menjadi kunci, sementara pengawasan dan pertanggungjawaban yang ketat terhadap lembaga pemerintah dapat meningkatkan transparansi. Partisipasi aktif kelompok masyarakat dan organisasi non-pemerintah dalam mengawasi proses demokrasi serta dialog antara pemerintah dan masyarakat juga perlu ditingkatkan. Dengan penerapan strategi ini, diharapkan dapat mengurangi sikap golput dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia.

strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia, yaitu:
• Perlu ada kesadaran dari diri masyarakat sebagai pemilih bahwa setiap suara sangat berperan untuk menegakkan negara demokrasi, dan juga melakukan penelitian mendalam terhadap wakil-wakil rakyat sebelum memilih untuk menghindari kekecewaan dan ketidakpercayaan kepada pemerintah
• Perlu dilakukan upaya untuk lebih meningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi penyelenggaraan pemilu.

Agar tercipta derajat kompetisi yang sehat, partisipatif, dan mempunyai derajat keterwakilan yang lebih tinggi, serta memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas, maka penyelenggaraan pemilu harus dilaksanakan secara lebih berkualitas dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perlu diupayakan perubahan untuk memperkuat lembaga perwakilan rakyat melalui langkah mewujudkan sistem multipartai sederhana yang selanjutnya akan menguatkan pula sistem pemerintahan presidensial sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Posting Komentar

1Komentar

  1. Strategi tapi ga ada solusinya, ini seperti orang sakit panas konsultasi ke dokter, dibilang "oh iya saudara suhunya tinggi" tanpa dikasih resep

    BalasHapus
Posting Komentar

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!