Review Film Toko Barang Mantan |
Ia kemudian bertemu dan jatuh cinta kepada seorang perempuan bernama Laras, serta sering mendengar curhat dua temannya, Amel dan Rio.
Nah, bagi kamu yang penasaran dengan seperti apa kelebihan dan kekurangan film Toko Barang Mantan, simak deh ulasan kami di bawah ini!
Review Film Toko Barang Mantan
CERITA
Tanpa ancang-ancang, film ini langsung memulai ceritanya dari konflik Toko Barang Mantan ini. Cukup terburu-buru sebenarnya, tanpa latar belakang yang jelas meninggalkan banyak lubang pada awalnya.
Premis yang unik sayangnya tak selalu direalisasikan dengan baik. Hanya repetitif, menampilkan customer toko yang mencurahkan segala curhat dan jokes yang kadang tidak bisa menyentuh penonton.
Review dan Sinopsis Film Toko Barang Mantan |
Pembawaan dramanya pun masih tergolong manis, namun klise dan tipikal. Alurnya begitu ringan dan mudah ditebak. Gombal-gombalan Tristan kepada Laras mungkin menggelitik, namun kadang juga membosankan.
Untungnya, pembawaan Reza Rahadian dan Marsha Timothy bisa membawa drama ini cukup emosional, walaupun kadang tidak bisa menyentuh beberapa hati penontonnya. Akhir film ini pun cukup memuaskan, walaupun terlalu bertele-tele.
AKTING DAN PERFORMA
Tak dipungkiri lagi bahwa film ini memiliki aktor sampai kameo yang sebenarnya menyenangkan. Reza Rahadian dan Marsha Timothy jelas mendapat porsi banyak dan apresiasi yang melimpah karena keduanya berhasil mencampur-adukkan perasaan penonton.
Meskipun keduanya harus terjebak dalam keklisean romansa Indonesia, namun penampilan mereka tak pernah pudar.
Baca juga: Review Film Green Book (2019)
Dea Panendra dan Iedil Putra berhasil menjadi pengubah suasana yang baik, meskipun latar belakang dan perkembangan karakternya terlalu samar-samar.
Pembangunan tokoh mereka pun serasa monoton tanpa ada bumbu-bumbu kehidupan mereka yang semakin ditonjolkan.
Untungnya, akting Dea Panendra begitu segar untuk disaksikan, meskipun tak imbang dengan Iedil Putra yang masih sedikit kaku.
Selebihnya, karakter pendukung ini bisa dibilang hanya menjadi cameo, hanya menjadi pelanggan yang datang ke toko ini membawa kesegaran dan kejenakaan akting mereka, walaupun tak memikat seluruhnya.
TEKNIS PENDUKUNG
Viva Westi jelas punya konsep penyutradaraan yang lebih apik dan dewasa, tidak seperti film sebelumnya 'Koki-Koki Cilik 2' yang terasa anak-anak sekali. Sinematografi dari Yadi Sugandi memanglah mengesankan, menjadikan Toko ini digemari dalam banyak kalangan dan sisi.
Kelebihan dan Kekurangan Film Toko Barang Mantan |
Hanya saja, kadang pace yang ada terlalu membosankan dan tak dinamis. Transisi antar adegan juga perlu diperhatikan kembali, karena cukup tidak enak untuk dilihat dan monoton.
Tata artistiknya dibuat cukup berwarna dan eye-catching, menjadikan gelaran ini sangat mudah untuk dinikmati dari teknisnya.
Soundtrack dan scoring-nya begitu enak untuk didengar untuk sebuah drama romansa ini. Apalagi mendengar suara Dea Panendra yang merdu dan menawan, semakin meneduhkan hati.
Itulah sedikit ulasan sinopsis dan review film Toko Barang Mantan. Apakah kamu sudah nonton film Toko Barang Mantan? Bagikan review dan rating kamu di komen bawah ya!
Next > Review Film Bebas (2019)