Review Film Janin (2020) |
Sinopsis Film Janin
Tanggal rilis: 16 Januari 2020 (Indonesia)
Sutradara: Ook Budiono
Penulis: Evelyn Afnilla
Musik digubah oleh: Ricky Lionardi
Randu dan Dinar, pasangan baru belum lama menikah. Keduanya sedang terlihat bahagia karena Dinar mengandung buah cinta mereka yang telah masuk bulan ke empat masa kehamilan. Namun kebahagiaan mereka perlahan menghilang saat seorang ibu paruh baya yang bernama Sukma menjadi tetangga baru mereka.
Review Film Janin (2020)
CERITA
Film 'Janin' hanya mengulang apa yang sudah film horor lain lakukan dengan tema seperti ini. Hanya saja, mulai menit pertama, film ini begitu lemas dan terlalu lamban dalam mengembangkan cerita horor ini.Masuk ke dalam narasi Evelyn Afnilia, setiap dialog begitu ajaib dan terasa sinetronnya. Bagaimana semuanya terjadi secara tipikal dan medioker lalu parade jumpscares-nya terjadi secara terus-menerus, menghantui penontonnya sampai lelah.
Merasa ngilu karena melihat ibu hamil terbanting-banting, namun logika cerita ini begitu dangkal. Ketika drama suami-istri yang terjalin begitu kuat, namun tipikal dan parade horornya yang melelahkan, muncullah twist yang mudah untuk ditebak yang sebenarnya bisa mengakhiri film ini dengan baik, namun cerita ini ingin penyelesaiannya begitu berlapis, sehingga ditambah alur cerita baru yang semakin membingungkan dan membosankan.
Baca juga: Review Film Ratu Ilmu Hitam
Diulur-ulur hingga menemukan twist baru yang berguna, namun penonton sudah kelewat tak nyaman. Akhirnya, penonton pun merasa tak puas dengan cerita horornya yang berdurasi 85 menit, namun terus diulur hingga terasa seperti 2 jam lebih.
AKTING DAN PERFORMA
Sebagai pasangan suami-istri, Jill Gladys dan Reuben Elishama memberikan kemistri yang cukup mumpuni dan masih bisa dibilang sebagai pasangan suami-istri. Namun, jika dilihat dari akting-aktingnya masing-masing, mereka masih terlalu canggung dan kaku dalam berakting.Jill sudah menjadi ibu yang baik, walaupun totalitas aktingnya masih tergilas oleh penampilan mirip FTV-nya. Menjadi Dinar yang tangguh, tetapi ketika berurusan dengan dialog, ia terasa cringe memerankan seorang wanita hamil.
Review dan sinopsis film janin 2020 |
Reuben Elishama menjadi Randu yang masih kadang salah ekspresi dalam sekuens horornya. Terlalu berusaha untuk takut, namun tak bisa menyampaikan rasa horornya.
Meriam Bellina menjadi penampilan yang begitu cemerlang, sisi antagonis yang ia perankan selalu terasa oleh penonton. Walaupun begitu, pengembangan karakternya begitu minim, screentime-nya yang sedikit, dan nasib karakternya yang diselesaikan secara sia-sia.
Babe Cabiita menjadi karakter komikal yang menghibur suasana dengan jokesnya yang kadang kali mencairkan suasana. Rhesa Putri sayangnya benar-benar tersia-siakan performanya, meskipun karakternya begitu klise, namun sebenarnya berpotensial untuk dikembangkan lebih banyak di film ini.
TEKNIS PENDUKUNG
Ook Budiyono pada awalnya bisa membawakan film ini dengan agak baik, meskipun pacing-nya sudah tak stabil dan pembawaannya kepada sebuah horor terlalu lambat.Review film Janin (2020) |
Sinematografinya sebenarnya lebih cocok untuk FTV horor, pembawaan kameranya masih minim untuk berinovasi. Dibanting tanpa henti kemana-mana menanggalkan logika teknikal dan cerita yang sudah kalang kabut tak tahu kemana.
Scoring filmnya masih berisik, tanpa tahu situasi yang sebenarnya. Tipikal film Indonesia yang memekakkan telinga tanpa kenal ampun dari penonton.
Meledak-ledak pembawaannya, walaupun sebenarnya tak bisa menakuti. Penyuntingannya masih mengganggu, apalagi tata busana dan rias hantunya yang benar-benar tak menyeramkan.
Demikian ulasan review film horor Janin. Kamu sudah nonton #Janin? Bagikan review dan rating kamu di komen bawah yaa. Film Janin masih tayang di Cinema21, CGVCinemas, Cinépolis, dan bioskop Indonesia lainnya!