Film yang disutradarai James Mangold dan dibintangi Matt Damon serta Christian Bale ini tidak disangka menjadi salah satu film terbaik tahun 2019.
Ternyata, di tangan yang tepat film balap kebut-kebutan bisa menjadi sajian drama yang memikat dan emosional. Nah, makin penasaran dengan kualitas film Ford v Ferrari? Simak deh ulasan reviewnya di bawah ini!
Review Film Ford v Ferrari (2019) Bahasa Indonesia
CERITA
Tanpa di sadari, film dengan embel-embel kisah nyata akan selalu berkesan di hati para penonton, apalagi penggemarnya.
Kali ini Hollywood kembali mengangkat sebuah kisah nyata tentang persaingan antar dua pemilik distributor mobil yang sangat terkenal yaitu Henry Ford II dan Enzo Ferrari.
Pada saat penulisan naskah, disinilah uniknya film ini, Ford Motor Company tidak terlibat dalam pembuatan naskah tersebut, namun sumber utamanya adalah buku karya A.J.Baime (2009) "Go Like Hell: Ford, Ferrari and their battle for speed an Glory at Le Mans".
Dan serunya lagi, Ford Motor Company tidak mempermasalahkan keakurasian sejarah dari mereka.
Sinopsis dan Review Ford v Ferrari (2019) Indonesia |
Berawal dari Ford yang merasa perusahaan mereka terlalu biasa, ford akhirnya mencoba untuk membuat mobil balap agar bisa mengalahkan dominasi Ferrari di Le Mans.
Bukan sebuah balapan jika tanpa cerita dibalik semua itu, penonton diajak untuk melihat sebuah drama persahabatan antar Ken Miles (Christian Bale) dan Caroll Shelby (Matt Damon).
Duet mereka sangatlah berkharisma. keduanya memainkan peran dengan maksimal, Ken Miles yang keras kepala, Caroll Shelby yang ambisius. Hampir semua pemeran di film ini, menjadi aktor pendukung yang menaikan charisma mereka berdua.
Visual di film ini pun klasik, dengan efek-efek warna yang mendukung nuansa klasik, bahkan busana para pemeran pun mengikuti gaya klasik tahun 60an, cantik dan klasik.
Baca juga: Review Film Zombieland: Double Tap (2019)
Scoring di film ini juga pas, beberapa moment di film ini menjadi tersampaikan karena scoring yang sangat tepat, bahkan Scoringnya pun bisa membangkitkan adrenalin para penonton.
Mungkin fokus film ini adalah Ford Vs Ferrari, tapi tidak hanya sebuah film balapan yang bisa kita liat di film ini, karena apapun yang terjadi di sebuah sirkuit balap, pasti menyisakan sebuah cerita dan intrik di dalamnya.
Pada saat sebuah kemenangan yang di relakan, amarah harus di bendung. Sebuah kepercayaan dan kerjasama bisa menjadi sebuah kunci dari kesuksesan. Film ini penuh makna dan harus kalian nikmati, seperti layaknya kalian berkendara dalam sebuah mobil FORD GT40 dan melaju dengan kecepatan 7000RPM.
Review
Sulit dipercaya bahwa film tentang merakit mobil balap yang diisi oleh ocehan tentang onderdil dapat menggugah perasaan yang paling dalam.
Roda kehidupan Miles dan Ford GT40 di setiap lap tak pernah gagal menggetarkan hati saya. Ford v Ferrari (FvF) memiliki kerangka kukuh yang digerakan oleh duet dinamis, serta dikemudikan oleh sosok yang tepat dalam diri James Mangold.
Review film Ford v Ferrari bahasa Indonesia |
Mangold dan tim meletakkan hati mereka dalam kisah bersejarah yang menjadi catatan prestasi dan hitam di saat yang bersamaan.
Film Ford v Ferrari tidak hanya menampilkan apa yang diekspetasikan penggemar balap, tetapi juga drama yang bisa membuatmu tak lagi sama dalam memandang pertandingannya.
Kehidupan di luar arena dan hingar-bingarnya membuat kita memahami gelisah pembalap dan betapa berartinya akselerasi yang mereka buat.
Kehangatan terselubung dari sosok Ken Miles membuat saya menaruh empati lebih dan rasa tak ingin kehilangan. Perasaan ini membuat dada saya berdebar di setiap pertandingan, dan tidak tahan setiap Mangold memberi petunjuk-petunjuk akan hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Review Film Abominable (2019)
Walau mempengaruhi cerita dengan cara yang berbeda, baik Shelby maupun Miles sebenarnya memiliki ikatan yang lebih dari sekedar afeksi semata.
Ini bukan tentang Ford, Ferrari atau mobil tercepat di dunia. Ini tentang 2 sahabat yang saling melengkapi hingga berbagi mimpi di atas keterbatasan yang mereka miliki. Intrik-intrik yang dihadirkan pun mampu dilewati keduanya dengan cara yang sangat menghibur.
Bromance Damon & Bale yang menguat seiring berjalannya waktu juga mampu menggoyahkan hati saya kala FvF memasuki lap terakhirnya
Review Film Ford v Ferrari (2019), Film Balapan yang Menggugah Emosi |
Bagaimana Ford GT40 memupuk beraneka ragam emosi selama proses pembuatan hingga turun di 1966 24 Hours of Le Mans tak hanya mendewasakan Ken Miles, tetapi juga memberi makna yang berbeda dalam mendefinisikan kemenangan.
Miles membiarkan mobil itu memegang kemudi hidupnya, agar bisa melihat apa yang ia lewatkan ketika berpacu dalam kehidupan yang cepat. Ini adalah sebuah kisah tentang merakit kehidupan lewat mobil balap mewah idaman perusahaan.
Itulah sedikit review film Ford v Ferrari dalam bahasa Indonesia. Bagaimana pendapatmu tentang film ini? Tuliskan di kolom komentar yaa…