|
Star Wars: The Rise Of Skywalker adalah film Hollywood terbaru tahun 2019 yang disutradarai oleh J. J. Abrams. Film berdurasi 135 menit ini memiliki genre Action, Adventure dan Fantasy.
Kepopuleran franchise Star Wars membuat film Star Wars: The Rise Of Skywalker menjadi salah satu film paling ditunggu di tahun 2019.
Nah, berikut ini merupakan sedikit pembahasan dan review mengenai film yang diproduksi oleh Lucasfilm dan Walt Disney tersebut. Mari kita simak review-nya!
Sinopsis Film Star Wars: The Rise Of Skywalker
Sebelum membahas review Star Wars: The Rise Of Skywalker, alangkah baiknya kita mengetahui sinopsis filmnya berikut ini:
Info Film
Tanggal Rilis: 18 Desember 2019
Durasi: 135 menit
Sutradara: J. J. Abrams
Produser: Kathleen Kennedy, J. J. Abrams, Michelle Rejwan
Produksi: Lucasfilm Ltd., Bad Robot Productions
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Genre: Action, Adventure, Fantasy
Kelompok Umur: 13+
Sinopsis:
Setahun setelah kejadian dalam film Star Wars: The Last Jedi, sisa-sisa dari pemberontak kembali harus berhadapan dengan First Order. Tidak hanya itu saja, konflik masa lalu antara Jedi dan Sith telah mencapai puncaknya yang akan mengakhiri pertarungan antar kubu yang telah berlangsung lama.
Review Film Star Wars The Rise of Skywalker (2019)
Sejak tahun 1977, atau ± 42 tahun yang lalu, saga keturunan Skywalker telah mewarnai Perang Bintang di Galaksi yang jauh sekali.
Lika-liku pertalian darah dalam penguasaan maujud mistik yang mempengaruhi kedamaian antar galaksi pun lebih menarik daripada perpolitikannya.
Review Film Star Wars The Rise of Skywalker (2019) bahasa Indonesia |
Jika berkaca dari sana, maka The Rise of Skywalker dan keseluruhan trilogi sekuelnya, merupakan bab penutup yang sangat tidak memuaskan.
Star Wars seperti kehilangan daya untuk menarikmu ke semestanya karena kebuntuan ide serta pengembangan yang tak imajinatif.
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Bertema Hacker Terbaik
Mengakhiri sebuah prosa legendaris dengan mengangkat cerita ‘bagaimana jika’, bagai dua sisi mata uang dengan gambar yang berbeda. Tak ada kemajuan yang pasti dari template yang terulang kembali, tetapi sangat menyenangkan bisa melihat apa yang tidak kita dapatkan sebelumnya.
Trilogi sekuel ini hanya membalikkan formula, di mana antagonis menjadi protagonis, dengan pengembangan yang dangkal terkecuali dari segi pengemasan.
Membangkitkan antagonis lawas merupakan keputusan yang tak terduga dan juga buruk di saat bersamaan. Baik Abrams/Johnson sejatinya tak mampu menggunakan materi Star Wars sebagaimana mestinya.
Ren & Rey adalah jawaban atas perandaian kita bila Luke & Leia saling mengangkat lightsaber. Pertentangan tentang memilih kepercayaan menjadi pembeda yang asyik dan menggemaskan.
Baca juga: Review Film The Incredible Hulk (2008)
Namun, kala keduanya intens bersinggungan hanya demi memunculkan pergolakan batin, saya jadi merasakan betapa lemah dan familiarnya karakterisasi ini.
|
Pendukung di sekitar keduanya pun begitu, bila dibandingkan dengan Solo, Chewie, C-3PO hingga R2-D2. Bahkan sebenarnya trilogi ini banyak terbantu oleh muatan pendahulunya.
Ketika Galaksi semakin menawan dan elok di mata, Force malah kehilangan dayanya untuk menghadirkan dongeng yang lebih solid.
Lemah sedari awal, karena lagi-lagi berusaha mengulang kegelisahan Skywalker akan takdir orang lain. Garis keturunan ini sudah terlalu lelah dalam memotori Perang Bintang, dan trilogi sekuel ini sejatinya merusak purifikasi emosional Anakin di Return of Jedi (1983).
Tag: review star wars terbaru 2019, film star wars terbaru 2020 adalah kapan tayang. apa bagusnya. Ulasan Review Star Wars The Rise of Skywalker (2019) Indonesia dan download sub indo.
Demikian pembahasan synopsis dan review film Star Wars The Rise of Skywalker (2019) dalam bahasa Indonesia. Sudahkan kamu menonton film ini juga? Berikan pendapatmu di kolom komentar…
Next > Review Film Frozen 2