Yuk kita review film terbaru dari karakter DC Comics, yaitu Joker!
Review Film Joker (2019) - Setelah sebelumnya kami me-review film Gundala, dalam postingan hari ini kami akan mereview sebuah film live action dari karakter popular DC Comics, yaitu Joker.
|
Joker. Film yang banyak mendapatkan kritik dan menuai kontroversi bahkan sebelum tayang. Namun ini juga adalah film yang mendapatkan standing ovation selama 8 menit pada penayangan perdananya di Venice Film Festival akhir Agustus lalu.
Nah, tidak perlu basa-basi lagi, kali ini langsung saja kita masuk ke pembahasan utama yaitu review film Joker (2019) yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix ini!
Sinopsis Film Joker (2019)
Joker mengisahkan seorang badut jalanan bernama Arthur Fleck. Ia melewati masa-masa sulit yang mana ia sering di ejek bahkan dipukuli oleh orang-orang.
Padahal ia adalah sosok yang baik, dan menyayangi ibunya dengan tulus. Hingga kemudian Arthur perlahan berubah menjadi sosok yang menyeramkan dan banyak ditakuti orang-orang.
Joker menceritakan jalan hidup Arthur Fleck. Seorang pria yang bercita-cita menjadi standup comedian yang dapat membuat senyum dan bahagia orang-orang disekitarnya. Sesuai nasihat ibunya: to smile and put on a happy face.
Namun ternyata kondisi diluar sana lebih kejam dan liar, tidak sesuai dengan perkiraannya. Alih-alih membahagiakan orang-orang, ia malah dicampakkan dan dihina. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Review Film Joker (2019)
Dunia di bawah kekuasaan tirani memang seperti sebuah panggung komedi. Orang-orang mulai tertawa di atas duka, dan menganggapnya sebagai hal biasa. Tetapi, merubah kisah pejuang berjubah lewat arah pandang badut pelipur lara memang bukan hal yang biasa.
Todd tak hanya memanusiakan, tetapi juga mengimplisitkan definisi jahat dan mempermainkan kewarasan dalam menentukan benar-salah suatu tindakan. Membuat kekhawatiran menjalar di kulitmu, hingga akhirnya memecahkan akal sehatmu.
Todd Philips dan Scott memiliki cara dan pendekatan yang tak biasa untuk memulai dan mengakhiri cerita. Narator manipulatif bernama Arthur Fleck tidak hanya menyesatkan di beberapa kesempatan, tetapi juga mampu merubah arah cerita secara tajam dengan pengungkapan tak terduga.
Review Joker Bahasa Indonesia, Film DC Terbaru |
Rangkaian takdir kejam Tuhan membuat konflik-konflik yang dihadirkan terasa begitu relevan dengan masalah kepemerintahan hingga kemiskinan.
Tanpa sadar, mengidentifikasi saya ke dalam perasaan dan pikiran Arthur. Memang sedikit persuasif, namun Todd tidak sampai memuliakan apa yang dilakukan Arthur untuk keluar dari lubang jarum.
Melihat dunia terbalik Gotham yang klasik dan temaram memang memanjakan mata. Apalagi Todd cukup baik dalam menggambarkan habitat ‘tikus super’ sebagai pemantik konflik dan penebalan isu kemiskinan absolut.
Joaquin Phoenix tak hanya menjadi sorotan utama, tetapi juga meniupkan nyawa ke dalam latar sehingga meninggalkan kesan di ingatan.
Pendekatan Joaquin kepada Joker memang begitu unik, hingga menciptakan karakter baru untuk sang antagonis.
Jika Heath Ledger mendefinisikannya sebagai sosok gila yang banyak akal, maka Phoenix adalah kebalikannya. Menyayat hati, namun tetap sama mengerikannya.
Todd bermain menggunakan properti senyuman dan tarian dengan sangat baik. Menghadirkan suasana mencekam yang mencengkeram, sehingga kegelisahan selalu menemani selama menyaksikan gambar berputar silih berganti.
Kamu tidak akan tahu kapan kengerian itu datang. Membuat saya sadar bahwa Joker bukanlah bintang utama, melainkan pertunjukannya.
|
Film Joker berjalan dengan alur yang sangat lambat. Di act pertama dan kedua kita dituntut untuk melihat kehidupan sehari-hari Arthur Fleck dan kejadian hina yang dialaminya.
Harus diakui memang di bagian ini mungkin akan terasa membosankan, terutama bagi yang tidak suka film dengan tempo lambat. Namun disinilah letak kunci agar kita dapat menikmati filmnya saat sampai di act ketiga. Karena saya berani jamin bahwa semuanya akan terbayar dengan momen-momen gila dan brutal!
.
Baca juga: Review Film Star Wars The Rise of Skywalker
Diantara humor dan tone-nya yang gelap, Joker juga tidak lupa menyelipkan beberapa kritik sosial yang cukup menampar.
Terutama (minor spoiler) perkataan Arthur di talkshow saat mendekati akhir film yang menurut saya sangat relevan dengan kondisi Indonesia sekarang.
Dan poin yang paling menjadikan film ini menarik adalah betapa realistisnya keadaan yang digambarkan dibandingkan dengan di dunia nyata.
Bukan hanya gore-nya saja yang ditampilkan sangat real sehingga membuat kita gelisah tidak nyaman, namun juga kita bisa sangat bersimpati sekaligus iba kepada Arthur Fleck.
Sampai di titik kita akhirnya mengerti apa alasan yang menjadikan dia seorang Joker. Inilah yang membuat Joker menuai kontroversi. Karena ditakutkan akan ada orang-orang yang terinspirasi oleh Arthur Fleck dan menerapkannya di dunia nyata karena merasa memiliki jalan hidup yang sama.
Selain dari sisi cerita yang dari tadi kita bahas, sinematografi dan scoringnya pun tak boleh kita abaikan.
Shot-shot yang indah nan ciamik banyak menghiasi film ditengah-tengah alurnya yang lambat. Musik di beberapa bagian juga berhasil menghadirkan nuansa creepy yang didukung akting top-notch dari Joaquin Phoenix yang tak usah diragukan lagi kemampuannya.
Akhir kata, bagi kamu yang bisa nonton film superhero mainstream, nikmatilah film ini sebagai film drama atau thriller bukan superhero agar tidak kecewa.
Karena film ini akan menghiburmu melalui sisi emosional bukan dengan action dar-der-dor seperti film superhero biasanya. Pastikan kamu menonton film Joker satu ini.
Tag: review film joker 2019 indonesia terbaru, download review joker indonesia film dc terbaik. Film terbaik 2019 superhero musuh batman
Demikian sedikit ulasan dan review film Joker (2019) dalam bahasa Indonesia. Bagaimana pendapatmu tentang film ini? Apakah setuju dengan ulasan review di atas?
Next > Review Film Frozen II