Inilah pembahasan review Imperfect, film Indonesia terbaru karya Ernest Prakasa!
Review Film Imperfect 2019 |
Imperfect adalah film Indonesia terbaru yang rilis pada tahun 2019. Dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas review film Imperfect, Karir, Cinta dan Timbangan ini! Langsung saja dinikmati pembahasannya…
Sinopsis Film Imperfect
Tanggal rilis: 19 Desember 2019 (Indonesia)
Sutradara: Ernest Prakasa
Produser: Chand Parwez Servia
Musik digubah oleh: Ifa Fachir
Sinematografi: Anggi Frisca
Skenario: Ernest Prakasa, Meira Anastasia
Imperfect adalah film yang berkisah mengenai Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan sang ayah. Sementara, adiknya Lulu (Yasmin Napper) mengikuti gen ibu mereka Debby (Karina Suwandi) yang merupakan mantan peragawati tahun 1990-an.
Rara sendiri bekerja sebagai manajer riset di sebuah perusahaan kosmetik. Meski mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar, namun Rara mencintai pekerjaannya.
Untung ada Dika (Reza Rahadian), kekasih yang mencintai Rara apa adanya. Suatu hari, muncul peluang bagi Rara untuk naik jabatan di kantor, tapi bos Rara yakni KELVIN (Dion Wiyoko) mengharuskan Rara mengubah total penampilannya jika ia mau mengemban tanggung jawab baru ini. Berhasilkan Rara membuktikan dirinya?
Review Film Imperfect – Karir, Cinta dan Timbangan
Ketidak-sempurnaan adalah buah bibir yang paling menyenangkan untuk dilihat, dibahas dan ditertawakan. Ernest & Meira mewujudkannya dalam konteks yang positif melalui film ‘Imperfect’, yang katanya dapat merubah insecure menjadi rasa syukur.
Lantas Ernest Prakasa harus bersyukur karena penampilan barisan pemeran – yang bertabur bintang – di sini mampu menutupi ceritanya yang sedikit imperfek.
Ulasan review film Imperfect, film terbaru ernest prakasa dan meira anastasia |
Di sisi lain, candaan bersahaja sehari-hari yang tertuang di plotnya mampu menghidupkan suasana yang dekat dengan kita dan mengundang tawa yang menggelitik.
Film Imperfect bercerita tentang bagaimana dunia melihat kaum wanita yang tanpa disadari memberi tekanan terhadap kehidupan sehari-hari mereka.
Saya sangat suka bagaimana Ernest & Meira mendefinisikan kesempurnaan dengan banyaknya materi ketidak-sempurnaan. Mempertalikan semua itu dalam lingkaran yang lebih besar dari sekadar ikatan Rara dengan Dika/keluarganya.
Baca juga: Review Film Antologi Rasa (2019)
Proses bercerita Ernest Prakasa pun menjadi tidak kaku/baku, karena berhasil menghidupkan lingkungan cerita. Membuat alur Imperfect mengalir dengan menyenangkan dan terasa begitu mewakili kita yang tidak sepenuhnya bernasib sama.
Penampilan solid dari banyaknya aktor/aktris yang terlibat, hingga penokohan yang adil & tepat, membuat saya memaafkan plot twist pengungkapan yang tidak berpetunjuk pada adegan perut Karina Suwandi.
Atau konflik spontan antara Rara dengan Lulu yang dibuat untuk mengarahkan kita pada pengungkapan tersebut. Namun, koneksi berantakan itu tak begitu mempengaruhi puncak dan akhir ceritanya yang tetap mengesankan.
Di sini, pemeran pendukung pun dapat menjadi penantang serius Reza Rahadian dalam mencuri perhatian. Keberhasilan membangun lingkungan cerita membuat Imperfect tidak terasa menyesakkan.
Resensi film Imperfect |
Melihat karya Ernest Prakasa ke belakang, Imperfect tidak menunjukkan kemajuan pada pengemasannya. Ernest memang tidak menyelipkan adegan dengan penggalan lagu, tetapi teknisnya terasa monoton hingga tak memberi identitas.
Baca juga: 5 Fakta Film Spider-Man Far From Home
Tapi, secara keseluruhan, kesimpulan Review film Imperfect memberi hiburan yang mengedukasi dari 2 sudut pandang yang berlawanan arah. Sebuah karya yang cerdas & hangat di penghujung tahun.
Tag: review Imperfect 2019 bahasa indonesia, download film imperfect sub indo xxi, film review film imperfect, resensi film movie imperfect adalah
Demikian pembahasan review film Imperfect dalam bahasa Indonesia. Film Indonesia terbaru ini masih tayang di bioskop dan bisa kamu saksikan sekarang juga. Yuk tunggu apa lagi…
Imperfect (2019)
BalasHapusRara (Jessica Mila) dihadapkan oleh beberapa persoalan,mulai dari body shaming hingga tuntutan pekerjaan. Disatu sisi, masih ada seseorang yang mencintai dia apa adanya.
Kasus Body Shaming (membully secara verbal terhadap bentuk tubuh) adalah kasus yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh netizen dan rakyat +62. Coba bayangkan saja... pipinya tambah bulet aja jadi bahan ejekan, perut melebar 0.5 cm pun jadi sasaran empuk mak lambe turah. Dan masih banyak lagi contoh lain.
Entah kebetulan entah tidak, Ernest Prakasa juga sedang merilis sebuah film bertema body shaming. Menggaet aktor aktris kondang seperti Jessica Mila, Reza Rahardian, Boy William hingga Asri Welas membuat Imperfect menjadi salah satu film "tabur bintang" yang berkelas.
Kita mulai dari kelebihan dari film ini. Yang pertama, Komedi, Drama dan Romantis sangat balance. Ernest disini adalah sosok yang cerdas. Next, yang paling aku suka adalah kolaborasi dan akting dari Jessica Mila dan Reza Rahardian sangat kuat.
Kelemahan yang ada bukanlah sesuatu yang kebangetan atau esensial. Karena mimin yakin pekerja Sinema Indonesia masih perlu banyak belajar untuk menghasilkan sinematografi maupun scoring yg menarik dan mengesankan.
Overall, mimin saranin kalian semua buat nonton imperfect. Btw... banyak banget pesan moralnya... "UBAH INSECURE JADI BERSYUKUR
Finale Score : 85/100 | A-