Review Film Dead Time: Kala (2007)
Film berjudul Dead Time: Kala atau disingkat menjadi Kala (2007), memberikan pengalaman sinematik noir dengan kearifan lokal yang kental. Kisah fiksi nan menegangkan dengan meminjam sejarah membawa saya dalam keterpakuan, lalu dipukul ketakjuban.
Film Dead Time: Kala tak hanya pandai dalam menciptakan suasana pasca era kolonial, tetapi juga mampu memanjakan mata kamu dengan cara pengambilan gambarnya. Kami bahkan belum bisa melupakan beberapa adegan ikoniknya, seperti saat Janus mencoba untuk bunuh diri. Penampilan barisan cast-nya pun sangat menghidupkan film, khususnya Fachri Albar dan Ario Bayu. Manlyman banget lah!
Merangkap sebagai penulis, Joko Anwar membuktikan bahwa imajinasi liarnya mampu ditulis dengan baik dan rapih. Beliau mampu membuat saya pasrah untuk mengikuti misteri-misteri yang disajikan satu per satu hingga akhirnya disuapi twist yang cukup mindblowing.
review film Kala (2007) indonesia |
Apalagi bagian klimaks Kala disajikan dengan cara yang unik, menggunakan narasi sejarah yang dilakukan oleh August Melasz. Keterbatasan efek di zamannya juga tak menjadi halangan. Salut dengan keberaniannya!
Salah satu hal yang menarik dari film Kala adalah karakter Ranti yang diperankan oleh Fahrani. Perannya di bagian akhir cerita masih sulit saya terima, apalagi dengan penggambaran karakternya yang menggunakan pedang. Tapi, menonton film Kala seperti ini memang tak perlu kritis. Apalagi genrenya memang fiksi. Kalau kalian belum pernah nonton, wajib banget sih buat disaksikan!
Demikian ulasan dan review film Dead Time: Kala . Apakah kamu sudah menonton film satu ini?
Next > Review Film Bumblebee (2018)