Bagaimana cerita kematian superhero The Flash dan Supergirl dalam komik DC? Simak pembahasannya berikut ini!
Selowae.Net – Crisis on Infinite Earths adalah salah satu mega-event terbesar dan tertua dari DC Comics. Dalam komik ini, para superhero dan super-villain dari seluruh dimensi dan planet Bumi (Earth) serta berbagai zaman (Golden Age, Silver Age sampai Modern Age) berkumpul dan bersatu demi mengatasi ancaman musuh terkuat DC, yaitu Anti-Monitor.
Crossover komik terbesar yang pernah dibuat DC ini masih terngiang hingga sekarang, salah satu alasannya karena ada banyak sekali superhero dan supervillain populer yang tewas. Contohnya adalah The Flash dan Supergirl yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Kematian The Flash (Barry Allen)
Barry Allen adalah salah superhero paling berpengaruh dalam dunia DC. Dalam Crisis on Infinite Earths, dia menghancurkan mesin Anti-Matter yang secara tidak langsung telah menyelamatkan semua universe DC dari pembantaian Anti-Monitor (yang tinggal selangkah lagi). The Flash juga yang pertamakali memperkenalkan konsep multiverse di dunia DC, dan dia juga yang mengawali era New 52 melalui Flashpoint Paradox.
Cerita kematian The Flash Barry Allen diceritakan dalam mega-crossover Crisis on Infinite Earths. Semua berawal ketika Barry Allen memutuskan pensiun menjadi The Flash untuk menyusul istrinya, Iris West, ke abad 30. Sial bagi Barry Allen, Anti-Monitor justru menangkapnya dan membawanya kembali ke tahun 1986.
Alasan Anti-Monitor membawa Barry Allen adalah karena sang scarlet speedster mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh Flash lain seperti Jay Garrick maupun Wally West, yaitu kemampuan berpindah waktu dan dimensi atas kehendaknya sendiri.
Setelah menyadarkan Psycho Pirate dari ancaman Anti-Monitor, ia berhasil membebaskan diri dan melakukan sesuatu yang membuat semua makhluk hidup di dunia DC berhutang padanya.
Tanpa memperdulikan dirinya, Barry berlari berpuluh kali lipat dari kemampuannya sendiri (yang mampu berlari secepat cahaya) sehingga tubuhnya menguap dan ia menghilang selamanya dari eksistensi. Bersamaan dengan tewasnya The Flash, mesin Anti-Matter yang digunakan Anti-Monitor juga meledak, sehingga rencana penghancuran multiverse DC berhasil digagalkan.
Kemudian dikatakan kalau Barry Allen menempuh batas waktu dan menjadi materi yang sama dengan yang memberinya kekuatan, tapi ditekankan juga bahwa jiwa Barry sebenarnya bersemayam di Speed Force bersama semua speedster yang telah meninggal. Sehingga para speedster yang masih hidup dapat menggunakan kekuatan para pendahulunya.
Kematian Supergirl (Kara Zor-El)
Kematian Supergirl diceritakan dalam komik yang sama. Ketika Superman Earth-1 akhirnya berhadapan langsung dengan Anti-Monitor, pahlawan terbesar Bumi tersebut malah langsung ditaklukkan dengan sangat mudah.
Melihat nyawa Superman dalam bahaya, Supergirl langsung menerjang Anti-Monitor tanpa mempedulikan nyawanya. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil menahan Anti-Monitor cukup lama supaya Dr. Light bisa membawa Superman ke tempat aman.
Setelah menghancurkan armor Anti-Monitor, Supergirl akhirnya tewas akibat terkena secara langsung tembakan energi dari musuh terkuat DC tersebut. Satu lagi pahlawan Bumi yang gugur demi kelangsungan hidup manusia.
Baca juga: 7 Fakta Di Balik The Flash CW Series yang Sebaiknya Kamu Tahu
Itulah kisah kematian The Flash (Barry Allen) dan Supergirl (Kara Zor-El) yang diceritakan dalam komik Crisis on Infinite Earths. Sama seperti kebanyakan superhero fiksi lainnya, kematian ini tidak permanen dan mereka pun dibangkitkan lagi dengan berbagai macam cara oleh penulis DC.