Simak resensi film Venom dalam bahasa Indonesia berikut ini!
SinduLin.web.id - Bagi penggemar Spider-Man, pasti sudah tidak asing dengan nama Venom. Venom adalah salah satu symbiote dalam komik Marvel, dan merupakan musuh Spider-Man yang populer. Sebelumnya, Venom pernah muncul di film Spider-Man 3 garapan Sam Raimi, dan sekarang dia mendapatkan film solonya sendiri yang menjadi awal franchise Spider-verse garapan Sony.
Jika kamu penasaran dan ingin mengetahui ulasan kami untuk film Venom, simak deh review kelebihan dan kekurangan film Venom (2018) di bawah ini!
Sinopsis:
Sinopsis dan Review Film Venom (2018) |
Genre: Thriller/Aksi/Komedi
Durasi: 1 jam 58 menit
Umur : 13+
Film Vernom bercerita mengenai seorang jurnalis, Eddie Brock (Tom Hardy) ingin melakukan sebuah investasi kasus terhadap penemuan yang dipimpin oleh Dr. Carlton Drake (Riz Ahmed) yang dicurigai melakukan tindakan jahat.
Baca juga: Review Film Bad Times at the Et Royal
Review Film Venom Bahasa Indonesia
Film Venom di awal kemunculannya mendapat banyak review negatif dari kritikus film, bahkan skor-nya di Rotten Tomatoes hanya mendapat angka di bawah 30%.
Film Venom (2018) sejelek itu kah? Hmm, itu tergantung bagaimana cara kamu menanggapi sebuah ulasan. Jika sudah percaya jelek sejak awal, kamu enggak bakal menikmati film ini. Jadi sebaiknya datang saja tanpa ekspetasi, karena sebenarnya Venom ini seru banget kok!
Saya hanya tidak bisa menikmati bagian pembukaan saja. Untuk sebuah origin of Venom, rasanya masih ada cukup banyak plot hole yang mengganggu.
Ulasan Review Film Venom (2018) dan Fakta di Baliknya |
Kalau Venom tidak berlanjut, rasanya akan sayang sekali. Materi pemain utama dan gaya berceritanya sudah menjanjikan menurut saya pribadi.
Saya senang bagaimana sosok symbiote diceritakan oleh Dr. Dora (Jenny Slate), chemistry Venom dan Brock (Tom Hardy), akting Hardy yang ‘junkie’ dan gila, action dan beberapa adegan semi-disturbingnya. Adegan klimaks-nya pun membuat saya bernostalgia dengan Spider-Man-nya Sam Raimi.
Lalu jeleknya di mana? Kalau kamu bilang CGI, tandanya kamu terlalu mendikte film ini. Masalah utamanya tentu dari penceritaan latar belakang Eddie Brock yang terasa masih dangkal, namun saya maklum karena durasi jadi faktor.
Lalu bagaimana Venom membentuk diri menjadi sosok yang mirip Spider-Man juga sedikit membingungkan. Tokoh antagonisnya juga punya penokohan dan pengembangan yang datar. Bisa saya maklumi juga karena ini film origin sehingga porsi lebih besar diberikan untuk Brock dan Venom.
Venom-nya Ruben Fleischer ini sudah punya cukup banyak materi bagus. Hardy jelas menjadi bintang, dan saya juga menyukai chemistry-nya bersama Michelle Williams (as Anne Weying). Perfect cast, perfect comedy, and perfect action.
Jeff Pickner dan Scott Rosenberg harus banyak belajar dengan para penulis Deadpool, karena saya melihat potensi besar dari film anti-hero ini. Bersyukur juga masih liat Stan Lee jadi cameo di sini.
Review Kelebihan dan Kekurangan Film Venom (2018)
Alur cerita rumit dan terbagi menjadi beberapa bagian yang nantinya akan saling terkait. Bagi orang yang kritis mungkin menilai bahwa skenarionya kurang tertata. Namun semua itu dapat tertutupi oleh aksi serta komedinya.
Disini kalian akan dibuat sangat terhibur, karakter Venom memang sangat menyeramkan sering kali penonton dibuat kaget. Selain itu Venom menampilkan banyak adegan komedi yang sering kali membuat penonton tertawa terbahak-bahak di balik aksinya.
Tom Hardy mendapatkan banyak scene dalam film ini, dan aktingnya lah yang mampu membuat film ini lebih berkualitas "mampu menutupi beberapa kekurangan".
Kekurangan film Venom yang sangat disayangkan adalah adanya beberapa scene yang menarik sudah dimunculkan dalam trailernya, jadi kejutan-kejutannya sudah sedikit terbaca.
Bagi kalian yang lagi suntuk dan butuh hiburan. Kami rasa Venom adalah pilihan yang sangat tepat menemani liburan kalian pekan ini. Saya sendiri sangat terhibur dan keluar bioskop dengan happy.
Demikian ulasan singkat mengenai film Venom (2018) yang dibintangi Tom Hardy. Apakah kamu sudah menonton film ini?