Inilah top 7 film superhero terbaik tahun 2017 yang wajib kamu tonton!
Bagi kalian yang tertarik untuk menonton semua film superhero yang tayang tahun 2017, cek dulu deh daftar top 7 rekomendasi film supehero di tahun 2017 ini!
Rekomendasi Film Superhero Terbaik 2017
Rekomendasi Film Superhero Terbaik 2017
#7 – Justice League
Justice League merupakan film DCEU tersingkat sejauh ini (hanya 120 menit), ditambah klimaks singkat nan generik, Justice League mungkin bukan epic seperti dugaan banyak pihak. Toh gelaran laga Snyder masih solid, apalagi terkait penggambaran para meta-human kelas berat setingkat dewa yang aksinya sanggup mengobrak-abrik seisi dunia.
Film superhero tidak wajib tenggelam di penderitaan atau kisah kompleks guna memikat, dan blockbuster tidak melulu mesti berbentuk epic cinema. Di samping sederet kekurangannya, film Justice League memenuhi hakikatnya selaku hiburan ringan menyenangkan sembari membawa franchise-nya ke masa depan yang menarik melalui pengembangan mitologi sebagaimana diperlihatkan lewat sebuah cameo superhero DC lain dan post-credits scene.
#6 – Spider-Man: Homecoming
Guyonan yang dilontarkannya berulang kali menciptakan derai-derai tawa, sementara rentetan sekuens laga yang dikedepankannya pun amat seru. Terhitung sedari adegan Spidey melawan gerombolan Adrian Toomes di dalam bilik ATM yang menghadirkan semangat pula canda tawa, setahap demi setahap Watts mulai meningkatkan level kegentingan yang dihadapi pahlawan kita bersama ini yang membuat perjalanan selama 132 menit berlangsung tanpa terdengar helaan nafas panjang tanda munculnya kejenuhan.
#5 – Guardians of the Galaxy Vol. 2
Film Guardians of the Galaxy Vol. 2 berasa agak penuh sesak kala memperbincangkan soal plot. Pembahasan utama yang dikedepankan James Gunn memang terkait pertemuan Peter dengan Ego, namun di sela-sela plot utama kita juga mendapat suguhan berupa bagaimana Guardian harus menghindari kejaran kaum Sovereign yang meluap-luap amarahnya, lalu pemberontakan di dalam tubuh Ravager disusul adanya upaya mengkudeta Yondu (Michael Rooker) karena sang pemimpin dianggap kian lembek, sampai naik turunnya relasi Gamora dengan saudarinya, Nebula.
Ada kalanya memunculkan rasa lelah – apalagi jika Gunn berkenan memangkas salah satu subplot, durasi bisa lebih ekonomis – tapi kabar baiknya, tak sampai memberi rasa pusing akibat kebingungan saking banyaknya cabang penceritaan apalagi kebosanan.
Keputusan si pembuat film ini untuk menjlentrehkan banyak hal bisa dipahami begitu film tutup durasi dan segalanya terbayar lunas melalui klimaks emosional yang tanpa tersadar akan membuatmu merasakan adanya air menggenangi pelupuk mata.
Ya, jika disandingkan dengan film pertama, Guardians of the Galaxy Vol. 2 bisa dikata lebih unggul dalam hal menguras emosi. Lalu bagaimana dengan humor, laga, dan pilihan lagu pengiring yang menjadi kekuatan franchise ini? Soundtrack masih ampuh menciptakan irama hentakkan kaki kendati tak semembekas jilid awal, sementara elemen komedik dan aksinya ditingkatkan. Telah dibombardir oleh Gunn sedari opening credit-nya yang lucu pula seru.
#4 – The LEGO Batman Movie
Pola yang diusung oleh The Lego Batman Movie sama persis dengan film pendahulunya. Kegilaan menyenangkan ditebar sebanyak mungkin, digenjot semaksimal mungkin, sedari detik pertama sampai film tutup durasi. Bahkan bersamaan dengan logo-logo studio yang mengalunnya perlahan sekali itu menampakkan wujudnya, banyolan telah dilontarkan.
Banyolannya bernada ejekan menyentil dan inilah yang akan kamu dapatkan sepanjang film. Sasaran tembak si pembuat film beraneka macam, tidak sebatas pada semesta komik maupun film Batman itu sendiri dimulai dari era 40-an, 60-an, 90-an, hingga 2000-an mencakup Batman v Superman yang dihujani kritik pedas itu.
Lawakan-lawakan The Lego Batman Movie banyak mengandalkan pada referensi budaya populer. Apabila kamu bisa menangkap lemparan referensi si pembuat film, bersiaplah buat tertawa berderai-derai sepanjang 104 menit. Tapi kalaupun banyak yang meleset, tidak perlu risau karena film arahan Chris McKay ini masih menawarkan jalinan pengisahan yang imajinatif, seru, serta segar.
#3 – Thor: Ragnarok
Rekomendasi film superhero terbaik 2017 berikutnya adalah Thor: Ragnarok. Chris Hemsworth yang selama ini bagai terkekang, terkubur daya tarik Loki di dua film pertama kini terfasilitasi potensi komikalnya. Hemsworth akhirnya bersinar di filmnya sendiri, menghadirkan Thor yang di satu waktu perkasa menghantam ratusan anak buah Surtur, tapi di kesempatan lain memancing tawa saat memohon-mohon supaya rambutnya tak dipangkas.
Hebatnya, Thor tidak berakhir sebagai produsen tawa saja, sebab Ragnarok sukses melakukan hal penting yang gagal dicapai pendahulunya termasuk dua installment Avengers, yaitu mematenkan Thor sebagai "Dewa Petir" alih-alih "Dewa Martil". Sesuai hakikat babak pamungkas sebuah trilogi, Ragnarok menyempurnakan perjalanan protagonisnya. Hal ini tentu membuat film ketiga Thor ini pantas menjadi salah satu film superhero terkeren di tahun 2017.
#2 – Wonder Woman
Tidak membutuhkan waktu lama untuk jatuh hati, lalu terpikat pada Wonder Woman. Semenjak lanskap meneduhkan mata dari negeri utopia Thermyscira terhampar di layar, penonton telah terpanggil untuk menaruh atensi.
Bukan sekadar pameran visualisasi indah hasil dari kinerja kolaboratif antara penata kamera, penata artistik, penata kostum serta tim efek khusus, ada penceritaan menarik buat disimak yang disiapkan oleh Patty Jenkins agar penonton mengenal lebih mendalam mengenai sosok Diana Prince.
Mengenal asal usulnya, mengenal karakteristiknya, sampai mengenal motivasi atas segala keputusan-keputusannya. Dikondisikan untuk benar-benar terhubung pada sang karakter utama, tidak mengherankan jika film melangsungkan durasi penceritaan cukup panjang di Thermyscira demi menampakkan tumbuh berkembangnya Diana.
Tatkala dia melontarkan niatan untuk bergabung dengan Steve menuju ke ‘dunia luar’ yang berarti meninggalkan kampung halamannya seraya mengucap “how will I be if I stay?” kepada sang ibunda, Queen Hippolyta (Connie Nielsen), kita pun bisa memahaminya.
Malah, tidak saja memahami, melainkan mendukung penuh keputusan besar yang diambilnya. Mengetahui fakta bahwa kemungkinan Diana berjumpa lagi dengan kaumnya amatlah kecil, adegan perpisahan ini pun menghasilkan momen emosional bagi film. Bukan kali pertama, karena sebelum mencapai titik ini, emosi penonton telah dibuat bergejolak terlebih dahulu oleh sebuah kehilangan yang turut melandasi mencuatnya niatan Diana untuk mengakhiri peperangan.
Tatkala dia melontarkan niatan untuk bergabung dengan Steve menuju ke ‘dunia luar’ yang berarti meninggalkan kampung halamannya seraya mengucap “how will I be if I stay?” kepada sang ibunda, Queen Hippolyta (Connie Nielsen), kita pun bisa memahaminya.
Malah, tidak saja memahami, melainkan mendukung penuh keputusan besar yang diambilnya. Mengetahui fakta bahwa kemungkinan Diana berjumpa lagi dengan kaumnya amatlah kecil, adegan perpisahan ini pun menghasilkan momen emosional bagi film. Bukan kali pertama, karena sebelum mencapai titik ini, emosi penonton telah dibuat bergejolak terlebih dahulu oleh sebuah kehilangan yang turut melandasi mencuatnya niatan Diana untuk mengakhiri peperangan.
#1 – Logan
Logan yang alkoholik dirundung krisis jati diri, sementara Charles Xavier yang kian melemah terkadang kesulitan mengingat identitas para perawat setianya. Pun begitu, bukan berarti Logan lupa untuk bersenang-senang. Kemunculan Laura (X-23) menjadi titik awal dari bergegasnya alunan film.
Dalam film ini, akhirnya untuk pertama kalinya, penonton mendapatkan bukti meyakinkan bahwa memancing kemarahan seorang Wolverine akan mendatangkan petaka hebat. Tersayat yang menimbulkan luka dalam, isi tubuh terburai, sampai kepala terpenggal ditambah efek warna merah menghiasi layar adalah pemandangan yang akan kamu dapatkan tiap kali Logan/Wolverine memasuki medan pertempuran. Brutal!
Dari segi kuantitas, jumlah pertarungan yang melibatkan si karakter utama memang tidak terlalu banyak (jangan pula berharap akan digenjot tanpa henti), namun begitu muncul, kualitasnya senantiasa berada di atas rata-rata. Mangold harus diakui jempolan dalam urusannya menentukan kapan waktu yang tepat untuk menggeber sekuens laga dan bagaimana seharusnya ditampilkan.
Selain memiliki adegan aksi yang keren, film Logan juga memiliki banyak momen dramatis yang pastinya sangat menyentuh. Hal ini membuat film Logan pantas disebut sebagai film superhero terbaik 2017.
Demikian rekomendasi film superhero terbaik 2017 yang sudah bisa kamu tonton.