Siapa sebenarnya Red Skull? Simak asal-usul Red Skull disini!
Red Skull adalah salah satu penjahat paling ikonik dalam komik Marvel. Nama aslinya adalah Johann Schmidt, dan dia pertama kali muncul dalam "Captain America Comics" #7 pada tahun 1941. Red Skull adalah musuh bebuyutan dari Captain America dan sering dianggap sebagai salah satu penjahat paling kejam dan jahat di alam semesta Marvel.
Johann Schmidt lahir di Jerman pada masa kekacauan pasca-Perang Dunia I. Dia dibesarkan dalam lingkungan yang keras dan penuh kebencian, yang akhirnya membentuknya menjadi sosok yang haus kekuasaan dan penghancuran. Setelah bergabung dengan Partai Nazi, Schmidt diberi tugas khusus oleh Adolf Hitler untuk menjadi kepala dari divisi penelitian rahasia, di mana dia kemudian mengubah dirinya menjadi Red Skull.
Red Skull dikenal karena kejeniusannya dalam strategi militer, kekejaman, dan keinginannya untuk menguasai dunia. Dia telah menjadi musuh utama bagi Captain America sejak awal, dan perseteruannya dengan Cap telah membentuk salah satu naratif paling penting dalam komik Marvel. Red Skull juga terlibat dalam berbagai konspirasi jahat dan organisasi penjahat, termasuk Hydra, yang sering menjadi musuh utama dari Cap dan S.H.I.E.L.D.
Selain itu, Red Skull sering digambarkan sebagai simbol dari ideologi Nazi yang jahat dan intoleran, membuatnya menjadi penjahat yang tidak hanya berbahaya secara fisik, tetapi juga secara simbolis mewakili ancaman terhadap nilai-nilai kebebasan dan keadilan yang diwakili oleh Captain America.
Kenali lebih banyak tentang Red Skull dalam pembahasan ini!
Asal-Usul Red Skull
Ketika akhirnya sang bayi terlahir, Hermann justru menjadi terkejut, sedih dan murka karena Martha meninggal dalam persalinan tersebut. Hermann memang sering melakukan KDRT terhadap Martha, dan kini dia tak lagi punya korban untuk dianiaya.
Saking marahnya, Hermann merenggut bayinya dari tangan dokter lalu berusaha membunuhnya namun nyawa bayi yang baru lahir itu selamat berkat kegigihan sang dokter untuk melawan Hermann. Setelah itu Hermann merasa putus asa dan keesokan harinya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri.
Sang bayi, yang kemudian diberi nama Johann, tumbuh dengan berpindah-pindah panti asuhan dan menjadi seorang penyendiri. Usia tujuh tahun, pada suatu malam badai, Johann meninggalkan panti asuhannya dan sejak itu tinggal di jalanan, bertahan hidup dengan cara mengemis dan mencuri, berpindah dari kota ke kota dan keluar-masuk penjara.
Setelah dewasa, Johann bekerja di sebuah tokok milik seorang Yahudi. Dia jatuh cinta pada anak gadis sang pemilik toko namun sang gadis tak terpikat padanya, akibatnya Johann pun menjadi murka lalu memukuli gadis itu dengan sekop sampai mati. Tanpa diduga, tindakan pembunuhan itu justru menimbulkan suatu rasa kegembiraan dalam diri Johann.
Bertahun-tahun kemudian, partai Nazi telah berkuasa di Jerman, sedangkan Johann bekerja sebagai bellboy di suatu hotel dan bertugas mengantarkan makanan pada Hitler. Saat itu Hitler sedang memarahi seorang perwira Gestapo karena ada mata-mata yang melarikan diri. Di sana, Johann bertatapan dengan Hitler dan melihat cerminan segala kejahatan dan kegalapan yang selama ini ada di dalam dirinya serta melihat potensi yang bisa dia capai. Pengalaman itu membuat Johann merasa bagaikan terlahir kembali.
Kontak dengan Hitler rupanya tak berhenti sampai di situ. Saking kesalnya Hitler pada anak buahnya, dia berkata bahwa si bellboy (Johann) bisa menjadi anak buah yang lebih baik. Johann pun dimasukkan ke dalam organisasi Schutzstaffel dan menjalani pelatihan, awalnya oleh anak buah Hitler lalu oleh Hitler sendiri secara langsung sampai akhirnya Hitler pun menampilkan Johann ke dunia sebagai seorang sosok baru, yaitu seseorang dengan nama Red Skull dan mengenakan topeng tengkorak berwarna merah.
Baca juga: 5 Karakter Orang Tua Paling Keren dalam Komik DC dan Marvel
Didikan sang Fuhrer benar-benar mengembangkan segala sifat kekerasan dan kejahatan yang ada dalam diri Johann. Kemunculan Red Skull membuat semua orang di hadapannya merasakan takut, bahkan Hitler sendiri. Red Skull yakin bahwa Hitler menyadari telah menciptakan seseorang yang bisa melampauinya.
Red Skull kemudian terlibat dalam perang, merasakan kebahagiaan besar saat membantai orang lain dan membuat dirinya ditakuti oleh semakin banyak orang. Pada masa modern, puluhan tahun seusai kekalahan Jerman Nazi dan kematian Hitler, Red Skull tetap setia pada Nazisme dan tetap berusaha membuat ideologi tersebut berkuasa di dunia, salah satunya dengan memanfaatkan kelompok Hydra.
Kekuatan Red Skull
Red Skull tidak memiliki kekuatan super fisik seperti banyak superhero atau supervillain lainnya di alam semesta Marvel. Namun, dia adalah seorang jenius taktis dan memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam bidang strategi militer, politik, dan ilmu pengetahuan.
Kekuatannya terletak pada kecerdasannya yang jahat dan kemampuannya untuk merencanakan skema jahat yang kompleks dan berbahaya.
Selain kecerdasannya, Red Skull sering kali menggunakan teknologi canggih dan sumber daya finansialnya yang besar untuk mencapai tujuannya.
Dia juga ahli dalam manipulasi, memanfaatkan orang-orang dan situasi untuk keuntungannya sendiri. Meskipun dia tidak memiliki kekuatan fisik super, kegilaan, kekejaman, dan kemauan untuk menghancurkan lawan-lawannya membuatnya menjadi ancaman yang serius bagi Captain America dan keadilan umum.
Demikian sedikit pengenalan asal-usul Red Skull dari Marvel Comics. Klik Next untuk membaca asal-usul dan kekuatan Psylocke dalam komik Marvel.
Baca juga: Asal-Usul dan Kekuatan Psylocke (Betsy Braddock), Mutant Seksi dari Marvel Comics
Tag: siapa sebenarnya Red Skull, kisah pertarungan Red Skull dengan Captain America, membunuh Captain America, apa saja kekuatan red skull marvel,