Roar adalah film paling berbahaya yang banyak menelan korban saat proses produksinya!
SinduLin.web.id - "Roar" adalah sebuah film yang menceritakan tentang seorang zoologis bernama Hank yang harus pindah ke Afrika dalam jangka panjang bersama keluarganya. Di sana ia tinggal bersama kelompok singa, harimau dan cheetah.
Sekalipun film ini dirilis tahun 1981, tapi sebenarnya mulai diproduksi sejak tahun 1970. Ya benar, film ini memakan waktu produksi selama 11 tahun!.
Ide awal film Roar berasal dari Noel Marshall dan istrinya Tippi Hedren yang ingin mengangkat kekejaman dari para kucing-kucing besar tersebut. Tapi ide tersebut ditolak oleh para pakar hewan.
Namun kenyataanya proses produksi film ini tetap berjalan. Noel Marshall di film ini tidak hanya sebagai pemeran utama tetapi juga merangkap sebagai sutradara. Istrinya Tippi Hedren pun juga turut berperan di film ini.
Film Roar menggunakan ratusan singa, harimau dan cheetah sungguhan yang memang belum jinak. Proses syuting film ini bisa dikatakan bagai di neraka.
Sejak proses produksi dimulai tercatat total 70 serangan terjadi kepada para kru dan pemain film ini. Berikut ini beberapa catatan serangan yang menimpa para pemain dan kru film Roar :
* Seorang sinematografer film ini bernama de Bont tiba-tiba diserang salah satu singa dan ia harus mendapatkan 220 jahitan di kepalanya.
* Aktris Melanie Griffith harus menjalani operasi plastik karena wajahnya dilukai oleh seekor harimau.
* Asisten sutradara Doron Kauper tenggorokannya hampir sobek.
* Noel Marshall hampir selalu mendapatkan luka di tubuhnya setiap kali melakukan adegan karena ada saja harimau atau singa yang melukainya di badan dan tangan.
* Aktris Tippi Hedren mendapatkan luka yang cukup dalam di kepalanya sampai kehabisan darah dan hampir meninggal.
Beruntung semua insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Memang film ini memiliki tagline bahwa "tidak ada hewan yang terluka dalam pembuatan film ini," namun tidak begitu dengan 70 kru dan pemainnya.
Mungkin waktu produksi film Roar menjadi lama disebabkan berbagai insiden yang harus dihadapi oleh para kru dan pemain.
Lalu, apakah film Roar kemudian laris di pasaran? Ironisnya film ini rugi besar saat pertama kali dirilis. Dari biaya produksi yang menghabiskan $17 juta, film ini hanya memperoleh pendapatan sebesar $2 juta.
Akan tetapi, pada tahun 2015 silam, studio yang membuat film ini yaitu Drafthouse Films menjalin sebentuk kerja sama dengan Olive Films untuk kembali merilis ulang film ini di beberapa bioskop pilihan di AS. Dan setelah beberapa minggu penayangannya di bioskop tersebut, film ini juga akan dirilis ke dalam bentuk DVD dan Blu-ray.
Baca juga: 20 Drama Korea Terbaik dengan Rating Tertinggi
Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar atau menyaksikan film Roar ini? Sebuah film langka dan unik yang diklaim oleh pembuatnya, Drafthouse Films, sebagai karya menakjubkan yang tidak akan pernah disamai oleh karya film apapun di zaman sekarang.